Share

Pemakaman

POV Ira

"Kamu, k-kenapa bisa ada disini?" ucap Bu Naji terbata. Aku pun menoleh pada orang yang dimaksud Bu Naji.

"Saya turut berduka cita atas kematian putramu, Aryo." 

Bu Naji hanya diam, dia kembali pada aktivitasnya meratapi kubur anaknya. Hanya saja tak sehisteris tadi. Entah karena sudah puas melontarkan uneg-unegnya atau karena malu pada Pak Hadi. Ya, suara bariton yang tadi menyapa Bu Naji adalah milik Pak Hadi.

Jadi, mereka sudah saling kenal, toh. 

Sekitar sepuluh menit, Bu Naji berdiri dan langsung keluar pemakaman tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Cepat sekali mood Bu Naji berubah, baru beberapa menit yang lalu dia begitu jinak bak kucing anggora, sekarang, malah seperti singa kelaparan. Ketus sekali.

"Bisa saya minta waktu anda?"

"Bukannya Bapak mau menemui Bu Naji?"

"Itu umumnya, khususnya adalah menemui anda. Mari, jika berkenan. Ada hal penting yang akan saya sampaikan."

Aku mengekor Pak Hadi me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status