Beranda / Rumah Tangga / Mantanku Gagal Move On / Memikirkan Kejanggalan

Share

Memikirkan Kejanggalan

Penulis: Money Angel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 08:05:25

“Dia bilang pakai sisia duitnya dan minjem temennya,” jawab Nyonya Gina lagi.

"Dia cuma perawat kecil, temennya cuma Mbak Novellin aja. Kalaupun minjem uang Mbak Novellin, apa duit temennya itu sebanyak ini? Operasi aku aja udah ngabisin puluhan juta, Bu?"

"Atau dari si dokter brengsek itu? Nggak yakin aku, Bu. Lagian aku juga denger dari Dokter Fandy kalau Mbak Nissa udah putus sama si brengsek itu,"

"Satu satunya pikiran yang masuk akal, ya, cuma Bang Dimas. Kalau Ibu tanya keyakinan aku ke Bang Dimas, sejuta persen pun aku berani bilang kalau nggak ada laki-laki yang sayang ke kakak aku melebihi Bang Dimas, Bu,"

"Dan mungkin aja ngelihat kesulitan Mbak Nissa soal kita, itu semua nggak tutup kemungkinan kalau Bang Dimas lah yang biayaain semua persoalan kita di sini demi Mbak Nissa,"

"Aku rasa, sekalipun Mbak Nissa nikah terpaksa karena Bang Dimas, aku yakin kalau B

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantanku Gagal Move On   Menerima Kerakusan

    Matahari tampak gembira memancarkan sinarnya, seolah hari ini semuanya akan baik-baik saja. Setidaknya itulah yang Nissa di setiap udara dan hangatnya pagi yang ia rasakan, saat merentangkan tangannya di teras kamarnya.[Tok Tok Tok]Ketukan pintu terdengar, disusul panggilan Adimas, “Yang, kamu udah bangun, kan? Sarapan dulu, yuk!”“Hmm, iya! Aku turun sekarang,” sahut Nissa dengan senyum.Sambutan uluran tangan Dimas begitu lembut menariknya berjalan dengan langkah sejajar menuju ruang makan rumah mereka. Ketika sampai di sana, bola mata Nissa bergetar haru melihat pemandangan meja makan yang indah. Tidak mewah tapi istimewa.Hanya dua piring roti lapis isi daging dengan dua gelas susu segar di atas meja. Tak lupa di tengahnya juga ada sebuah vas bunga kecil berisi mawar segar untuk mempercantik meja makan mereka.Senyum Nissa semaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Mantanku Gagal Move On   Mobil Baru

    “Punya kamu, dong. Aku kan udah punya,” Dimas menjawab renyah, seakan mobil putih berpita merah muda yang masih sangat mulus itu hanyalah mobil mainan.Ya, pagi ini begitu heboh bagi Nissa karena di halaman rumah mereka terparkir sebuah mobil lain selain mobil super mahal milik Dimas.Mobil jenis Handa S660 yang tengah dibekali mesin bertenaga 660cc turbo itu memang tidak semahal mobil super mewah Dimas, tapi untuk mobil berukuran kecil dengan bobot kurang dari 900kg itu, sudah termasuk top di kelasnya. Akan tetapi, bagi Nissa itu sungguh sangat berlebihan.“Gila- ops!” Nissa langsung menyahut spontan lalu refleks menutup mulutnya, “Dimas, kamu nggak gila, kan? Jangan bercanda kelewatan gitu bisa nggak, sih?” sambungnya memprotes.“Bagian mana sih yang kamu bilang bercanda, Yang? Aku nggak bohong, ini mobil kamu. Pengirimannya mundur sehari dari jadwal. Harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Mantanku Gagal Move On   Digrebek Polisi

    Singkat cerita, tatapan-tatapan penuh cinta di pagi hari berakhir sementara. Nissa memang membawa Dimas dengan mobil barunya, tapi bukan ke kantor besar Sagala, melainkan minta diantarkan ke Polsek Sektor 9. Tentu saja karena Dimas ingin menemui Jay sahabatnya.“Kamu yang bawa mobil aja deh ke tempatnya Jay. Kamu turunin aku di depan rumah sakit aja. Nggak enak banget kalau perawat biasa kayak aku gini bawa mobil mewah ke rumah sakit. Bikin netizen rusuh aja nanti,” Nissa mencoba bicara dengan lembut agar Dimas mengerti.“Memangnya salah, ya, kalau perawat punya mobil sendiri? Kamu kan di sana kerja, dibayar, bukan kerja suka rela. Ada dong duitnya. Lagian kamu juga istrinya Wakil Presdir Sagala, aku yang malah malu karena beliin mobil murah gini buat istri aku, Yang,” dengan mudah Dimas mematahkan protes sang istri.‘Ck, percuma,’ decak kesal Nissa dalam hati, tapi ia tetap tidak berh

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Mantanku Gagal Move On   Pemeriksaan Darah

    “Yang, jangan cemberut gitu, dong. Aku kan takut lihat kamu diam terus. Bagusan ngomel aja deh, daripada senyap gini,” bujuk Adimas pada Nissa yang diam sejak digiring ke kantor polisi.Ya, akhir dari Morning Kiss pasangan suami-istri baru itu berujung pemberian sanksi pada keduanya. Nissa dan Dimas mau tidak mau harus ikut ke kantor polisi terdekat, tepatnya kawasan Sektor 9. Tapi sebenarnya momentum sampai di titik ini juga sudah diperhitungkan Adimas atas anjuran Jay.Panggilan telepon yang Dimas lakukan sebelumnya ternyata bersama Jay. Mereka berdua sudah merencanakan suatu hal besar di belakang Nissa tanpa yang tersebut tahu. Dan berakhirlah mereka ikut ke kantor polisi dengan sedikit drama yang dilakukan Dimas hingga membuat Nissa kesal.Sebelumnya, ketika Dimas baru saja keluar dari mobil dan menghampiri petugas yang menginterogasi Nissa, Dimas sengaja membuat masalah dengan memulai perdebatan dengan p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Mantanku Gagal Move On   Berunding

    “Udah selesai, Bu,” ucap polisi medis yang baru saja mengambil darah dan sampel urine Nissa, “Oh, Iya. Hampir lupa. Tadi Komandan bilang kalau Bu Nissa disuruh langsung ke ruangan Komandan Jaya aja. Nanti Bu Nissa tanya aja sama petugas yang tadi anter Ibu ke sini, ya!”Nissa mengangguk singkat sambil tersenyum simpul mendengarkan perintah dan pesan Jay pada anak buahnya itu, “Terima kasih, Bu, saya permisi dulu,” jawabnya tenang dan keluar dari ruangan klinik kesehatan.Baru saja Nissa ingin menghampiri petugas yang membawanya ke klinik tadi, suara laki-laki terdengar memanggilnya dari belakang, “Maaf, apa anda Mbak Nissa?”Nissa yang sudah berbalik langsung mengangguk pelan, “Ya, saya Nissa,”“Kebetulan yang baik sekali. Hmm, tapi sebelumnya saya memanggil anda dengan sebutan apa ini, supaya kita bisa bicara santai? Nona, Ibu, atau--

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Mantanku Gagal Move On   Menyumpal Mulut Pengacara

    “50 juta, ya?” Nissa mulai bereaksi dengan senyuman miring dan tatapan tajamnya ke arah Darwis, “Kalau kita balik, gimana?”“Dibalik? Maksudnya gimana, Mbak?” Darwis jelas bingung.“Maksud saya, gimana kalau saya yang kasih 50 juta-, ah, enggak. Saya kasih 70 juta, deh, buat Bapak. Kalau saya kasih uang segitu ke Bapak, terus saya boleh, dong, tabrak Bapak sampai mau mati kayak adik saya kemarin?”Seketika bulu kuduk Darwis merinding. Tapi ia yang sudah menjadi pengacara berpengalaman tidak takut dengan ucapan Nissa yang terkesan bualan, “Jangan bercanda loh, Mbak. Saya serius. Umur saya jelas lebih tua dari anda, jadi saya kira bukan tempatnya anda bermain-main dengan saya,” Darwis mulai memperingatkan Nissa.“Kalau Bapak sebutkan nominal sama nomor rekening Bapak sekarang juga, Bapak pasti yakin kalau saya juga nggak lagi main-main.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Mantanku Gagal Move On   Akting Duo Kunyuk

    Nissa yang sudah selesai melakukan pemeriksaan dengan imbas kesal karena pertemuan dan percakapannya dengan Darwis, mencoba mendinginkan emosinya sebelum langkahnya tertuju pada ruangan kerja Jaya.Sementara itu sebelum Nissa dekat ke ruangan tersebut, Dimas dan Jay masih serius membahas golongan darah Nissa yang diduga berbeda dengan ibu ataupun adiknya. Hal itu merupakan pembahasan lama yang sudah pernah keduanya bahas.Di masa lampau saat mereka semua masih berada di SMA, Dimas tidak sengaja mengetahui tentang identitas Nissa di data siswa sekolah. Ia menemukan perbedaan pada jenis golongan darah Nissa, pada pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan sekolah tiap semester. Golongan darah di kartu kesehatan Nissa adalah O, sedangkan hasil pemeriksaan golongan darah Nissa berbeda.Akan tetapi saat itu diabaikan oleh Dimas. Karena tidak ingin membuat pacarnya berpikir lebih, ia merahasiakan itu dan mengubah hasil golonga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Mantanku Gagal Move On   Merahasiakan Dari Dimas

    Nissa yang malu langsung berpaling wajah dari Dimas ke Jaya, “Jay, udah boleh cabut belum, sih? Gue masih harus ke rumah sakit. Dimas juga harus ke kantor. Lo jangan nanggepin omelan dia tadi, ya? Anggep aja kaleng rombeng lagi bunyi,”“Buahaha, puas gue ketawa, hahaha!” Jay tertawa senang. Ia tidak lagi repot menikmati omelan Nissa yang mengalahkan kekonyolan Adimas. Tawanya bahkan berlangsung beberapa saat sebelum mulai tenang dan ia pun melanjut bicaranya.“Udah selesai semuanya?” tanya Jay dan Nissa mengangguk, “Boleh, deh. Nanti aku kabarin lagi hasil tes darah sama urine Elo pada. Lagian gue juga yakin kok kalau Elo sama si kunyuk ini nggak lagi mabuk atau ngobat. Udah hafal gue sama kegilaan si Ono sama Lo, Nis. Cabut sekarang aja juga nggak masalah, gua yang jamin, deh!”Adimas tersenyum pada Jay di belakang Nissa. Ia tidak hanya puas dengan akting mereka yang meyak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09

Bab terbaru

  • Mantanku Gagal Move On   Mantanku Gagal Move On TAMAT

    Hari membosankan di rumah sakit berakhir, hingga tibalah semuanya di hari ini. Tepatnya di hotel bertaraf Internasional milik keluarga Sunny. Saat ini sedang diadakan acara yang meriah tapi itu hanya dihadiri orang-orang tertentu saja, bahkan tidak ada peliput media di sana. Pasalnya, hari ini merupakan hari bahagia Adimas dan Nissa yang sejak awal memang belum mengadakan resepsi pernikahan mereka.Para tamu yang datang tidak hanya dari kalangan pebisnis terdekat saja. Ada juga beberapa petinggi keamanan negara seperti kakek dan keluarga Rama lainnya. Dan juga, beberapa orang dengan penampilan serba hitam yang merupakan kerabat Sunny dan itu jelas bukan orang sembarangan.Tempat resepsi pernikahan dan juga para tamu undangan yang terbuat khusus ini juga atas saran dari Sunny. Itu karena setelah Nissa mengungkapkan apa yang ia dengar dari Akbar tentang identitasnya memiliki ayah yang tidak biasa. Setelah berdiskusi dengan keluarganya, Sunny menyarankan pada Adimas agar istrinya itu ber

  • Mantanku Gagal Move On   Bangun dan Bersama Lagi

    Setelah tiba di rumah sakit, Dimas harus menjalani operasi perut dan dirawat intensif. Tiga hari pasca operasi ia dinyatakan koma, tapi syukurlah pada akhirnya ia kembali membuka mata dan bangun. Tepat satu minggu, barulah ia dibolehkan untuk berpindah ke ruang rawat biasa.Selain Jay dan Nyonya Risti, hanya Rama yang terlihat berbolak-balik berada di depan ruangannya. Dan ketika sudah dinyatakan pulih dan bisa dijenguk, Dimas melihat wajah Rama ketika menjenguknya dan itu membuat Dimas tersenyum.Rama yang saat ini sudah lebih baik dan duduk di atas kursi rodanya, duduk di samping ranjang pasien Dimas. "Lo nggak apa-apa, Ram?" tanya Dimas dengan nada pelan, bahkan senyumnya juga terlihat dipaksakan.“Nggak terbalik nih pertanyaannya? Yang lagi rebahan siapa, bro?” Rama menjawab dengan candaan, “Gimana keadaan Lo, Mas? Gue senang lihat Lo bangun. Gue takut karena udah semingguan ini Lo koma dan lemah terus.” Sambungnya mulai berucap sedih.“Gue masih kuat bercanda sama Lo, kok. Tapi

  • Mantanku Gagal Move On   Benci Dan Terima Kasih

    Rama dan Dimas tergeletak tidak berdaya. Keduanya meregang sakit yang tiada tara. Sementara itu Akbar yang sudah bangkit, mendekati mereka dan menambah sakitnya.Seperti manusia tanpa hati, Akbar menendang tubuh Dimas dan Rama berkali-kali seolah keduanya hanyalah sekarung sampah yang wajar ditendang keras untuk menjauh.“Nissa punya aku. Nissa milik aku. Kalian harus mati!” kalimat ini terus Akbar gumamkan dengan ekspresi senyuman yang mengerikan. Ya, itu adalah kepribadian jahatnya yang jelas muncul saat ini.Sambil tertawa dan terus menggumamkan kepemilikannya atas Nissa, Akbar tidak sedikitpun menaruh ampun pada Rama dan Dimas yang setengah mati menahan kesakitan.Ia berhenti menghajar dua pria malang itu untuk memeriksa isi senjata api di tangannya.“Hmm, pas banget pelurunya tinggal dua. Cukup buat bunuh Lo berdua, haha!” tawanya mengejek, “Tapi sebenarnya nggak pakai peluru Lo juga, sebentar lagi Lo pada mati.”“Tapi kayaknya gue nggak mau ambil resiko kalau nanti Lo berdua jad

  • Mantanku Gagal Move On   Tertembak

    Di area pergudangan penyimpanan barang bekas perkapalan yang sudah tidak dioperasikan lagi. Di sanalah semua orang berkumpul setelah mengikuti arah laju mobil yang membawa Akbar dan Nissa.Dengan petunjuk yang Jay berikan, Dimas dan Rama tiba di tempat tersebut.“Apa nggak berlebih banget ngepung Akbar sampai beginian?” Rama bertanya dengan ekspresi rumit, “Harusnya kita tanya dulu baik-baik, kan? Karena selama ini gue pribadi nggak punya masalah sama Akbar.” Sambungnya mengutarakan kebimbangan.“Kalau Lo cuma mau tanya doing, ngapain Lo yang heboh pakai acara minta bantuan militer juga?” Dimas mengomentari, “Lagian ngapain dia kabur waktu anggota Jay mau periksa mereka sesuai protokol keamanan? Kalau nggak punya salah, si brengsek itu ngapain lari sampai ke sini?” Dimas memberikan penilaian tepat.“Gue mau turun sekarang!” sambungnya dan langsung turun dari Lamborghini Rama, menuju kerumunan petugas keamanan gabungan di depan sana.“Jay, gimana?” Dimas langsung bertanya pada Jay saat

  • Mantanku Gagal Move On   Tersudutkan

    Akbar baru saja membantu Nissa untuk berpindah langkah dengan hati-hati. Tidak lupa juga ia membenahi jaket tebal dan penutup kepala Nissa agar tidak terkena angin pelabuhan yang berhembus kencang.“Terima kasih.” Nissa berucap singkat dan mulai berjalan. Tapi langkahnya terhenti dan ia menoleh pada Akbar yang diam di belakangnya, “kamu kenapa?” tanyanya.“Ngapain kamu balik lihat aku? Aku cuma pengen lihat punggung kamu waktu jalan. Sama kayak yang kamu lakuin ke aku tiap kali kamu tinggalin aku. Aku mau mastiin perasaan aku kali ini. Kenapa rasanya beda banget kayak gini.” Akbar menjawab dengan senyumnya yang putus asa. Entah mengapa ia merasa kacau dan bimbang, padahal ia sudah membawa Nissa sampai ke daratan ini.Nissa hanya tertegun tidak mengerti. Hatinya juga kacau saat ini. Melangkahkan kakinya lagi di daratan Pulau Jawa itu membuatnya bimbang. Ia ingin sekali kabur dan meminta tolong untuk dijauhkan dari Akbar dan kembali ke Dimas, tapi mengingat kondisinya yang tidak memungk

  • Mantanku Gagal Move On   Setitik Cahaya Di Langit Mendung

    ‘Adimas, aku baru saja mendapatkan informasi tentang kapal asing yang terdaftar dengan nama Akbar Lesmana memasuki perairan Teluk Jakarta. Diduga kapal tersebut akan menuju Tanjung Priok.’‘Anak buahku mengkonfirmasi kapal tersebut berisi kurang dari sepuluh awak di antaranya terdapat seorang wanita mengandung. Anak buahku tidak mengenal wanita itu karena wajahnya ditutupi topi berpenutup. Tapi itu sangat mencurigakan.’‘Laporan anak buahku kali ini mereka anggap penting karena sebelumnya Akbar Lesmana tidak pernah membawa wanita keluar pulau, tapi ini malah membawa wanita dengan perut yang besar. Kusarankan kau segera ke sana bagaimana pun caranya. Aku juga akan memerintahkan pasukanku yang berada di sana untuk mengintai pria berbahaya itu.’Itu adalah beberapa pesan dari Sunny, sahabat Adimas yang memiliki koneksi tidak terbatas. Selama ini para anak buah yang ditugaskannya mengintai Akbar Lesmana yang dicurigai berkaitan dengan hilangnya Nissa, tidak mendapatkan informasi apapun ka

  • Mantanku Gagal Move On   Delapan Bulan Yang Mengubah Segalanya

    8 bulan terlalu begitu cepat. Keadaan sudah tentu sangat banyak mengalami perubahan, baik itu di kota yang ditinggalkan Nissa, atau pulau yang ditempatinya saat ini. Yang tidak berubah hanyalah prinsip Akbar yang tetap memenjarakannya di sana.Seiring berjalannya hari dan perkembangan kehamilan Nissa, Akbar mengisi rumah mereka dengan berbagai alat kesehatan yang canggih. Seperti yang diharapkan, Nissa tidak perlu keluar pulau untuk memeriksakan kandungannya. Karena ia sudah bisa melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG dengan bantuan Dokter Riza.Sementara itu yang terjadi di kota sana sungguh tidak mungkin dibayangkan oleh Nissa. Meskipun Akbar bolak-balik keluar masuk pulau, tapi ia tidak pernah menyampaikan apapun yang terjadi selama delapan bulan terakhir.Banyak hal yang sudah terjadi di sana seperti, kabar meninggalnya Nyonya Gina karena tidak sanggup menahan beban kerinduan dan kekhawatiran yang besar pada putrinya. Nyonya Gina meninggal tepat setelah empat bulan pencari

  • Mantanku Gagal Move On   Menertawakan Kebencian Dan Kesedihan

    Setelah mencoba berdamai dengan keadaan yang tidak bisa ditawar pada Akbar, Nissa menyerah melawan, sekalipun rindu pada rumah dan orang-orang tersayang begitu besar, dan kemarahannya pada Akbar tidak terelakkan.Namun, yang membuatnya tidak ingin berdebat lagi adalah alasan keselamatan orang-orang yang ia sayang, ketika nanti identitas Nissa ditemukan pihak yang memburunya, bukan tidak mungkin keselamatan Dimas dan yang lain akan terancam.Nissa mulai membiasakan hidup sehat untuk bayinya. Ia berhenti mencoba lari dari penjara alam yang dibuatkan Akbar padanya. Ia tidak lagi mencoba berenang dan mengalahkan ombak tengah pantai. Jika pagi, Nissa berjalan sendirian mengelilingi pantai dan setelah lelah, ia duduk di pinggir pantai, menatap kosong ke arah laut yang batasnya tidak terlihat. Jika sudah lelah, ia masuk dan berdiam di meja belajarnya, menulis buku harian yang mungkin suatu saat akan dibaca anaknya.Sedangkan Akbar membiarkan hal itu. Semua yang dilakukan Nissa atau pun yang

  • Mantanku Gagal Move On   Berdamai Dengan Takdir

    Di dalam kamar Nissa, tampak Dokter Riza tengah menambahkan cairan berwarna kuning ke dalam botol infus Nissa. Di sampingnya, ada Akbar hanya diam tidak berkata-kata.Nissa yang masih lemah untuk berdebat juga hanya diam, tidak ingin bertanya pada Akbar tentang orang tuanya dulu. Tapi sekarang hati dan pikirannya merasa ingin terpuaskan dengan berbagai informasi tentang keadaannya sendiri.Saat Dokter Riza terlihat akan pergi, tangannya tertahan oleh Nissa yang memandangnya dengan sedih lalu berkata, “Tolong jelaskan tentang kandungan saya, Dokter.”Akbar yang mengerti terlihat menghela napas berat. Ia pun berpindah duduk, sedikit menggeser agar Dokter Riza duduk di sebelah Nissa.“Maafkan saya karena tidak memberitahukan semua ini pada anda sejak awal. Seperti yang saya sampaikan ke Tuan Akbar sebelumnya, hasil pemeriksaan darah menunjukkan kalau anda positif mengandung, Mbak Nissa.” Dokter Riza menerangkan keadaan yang sebenarnya, “Kira-kira kalau boleh tau, hari pertama haid terakh

DMCA.com Protection Status