Share

Naira Keberatan

Tanpa mengindahkan permintaan Naira, Rina masuk ke halaman rumah Raya. Kebetulan pagi itu, pagar rumahnya tak terkunci.

"Assalamu'alaikum,” ucapku.

Tak ada jawaban dari sang pemilik rumah. Namun terdengar suara gaduh dari dalam rumah.

"Ibu nggak apa-apa?"

"Ibu baik-baik saja, Ray. Hanya saja ibu nggak kuat nahan tubuh ayah kamu, makanya ibu ikut jatuh."

"Astaghfirullah, kenapa ibu nggak panggil Raya tadi."

"Sudahlah, ayo kita bantu ayah kamu naik ke kursi roda lagi."

Di luar, Aku kembali mengucapkan salam. "Assalamu'alaikum."

Kali ini aku mendapat jawaban dari sang pemilik rumah. "Waalaikumsalam."

Suara telapak kaki Raya terdengar berjalan bergegas menuju ke arah pintu utama dan meraih handle pintu.

"Mbak Rina?" Raya seolah terkejut dengan kedatangan ku.

"Pagi, Ray. Kamu masih inget saya?" tanya ku.

"Tentu saja, Mbak. Silahkan masuk," jawab Raya sembari mengumumkan senyum.

Rina dan Naira memasuki rumah sederhana milik orang tua Raya.

"Silahkan duduk, Mbak. Saya buatkan minum s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status