Share

Bab 39

"Wah, kejutan sekali kamu kembali, Rin." sambut Nana senang.

Aku tersenyum tipis, rumah yang kutitipkan padanya sekarang seolah-olah menjadi miliknya sendiri. Berantakan, ceceran makanan memenuhi ruangan. Anak Nana yang masih berumur empat tahun itu berlompat-lompatan di atas sofa.

"Maaf, keadaan rumahmu seperti ini." Nana sepertinya menyadari atas ketidaksukaanku.

Bukan aku melupakan kebaikannya. Tapi, dengan dia memperlakukan rumahku seperti rumahnya sendiri seperti ini, apa tidak lancang?

Aku hanya menitipkan agar dia sesekali melihat keadaan rumah. Apalagi kami punya usaha bersama, yang sebenarnya itu juga merupakan usahaku yang kuserahkan penanganan sementara kepadanya.

"Siapa, Dek?" seru laki-laki dari lantai atas, lalu tanpa menyadari kehadiranku dia turun dengan bertelanjang dada.

"Astaghfirullah..." Lirihku.

Nana terlihat tak enak hati.

"Mas, ada Karina. Kamu pakai baju dan cepat turun." desisnya.

Aku membuang pandangan keluar jendela.

"Eh, Ibu sudah pulang?" Narsih art yang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status