Share

18.kebetulan

Aku sama sekali tak menggubris ucapan Mas Danu, malah mengalihkan pandangan pada Arina. Tapi siapa sangka, sekumpulan orang-orang yang berada disitu menatap ku dengan wajah yang sangat amat sinis.

Sama halnya dengan kedua orang tuaku, juga Bude Ayu yang menatap Mas Danu dengan wajah sinisnya.

Apalagi Santi yang menatap ku seperti mangsanya. Aku jadi ingin tertawa sendiri melihat ekspresinya yang seolah-olah ingin memangsa ku. Bahkan aku melihat nya, dia sampai memanyunkan bibirnya

Kadang aku heran, padahal dia sedang hamil besar, entah kenapa dia sangat membenciku. Padahal aku ini kakak iparnya, yang seharusnya dihormati. Tapi bagi dia, seakan-akan aku adalah musuhnya.

Padahal aku sama sekali tak pernah menyenggolnya. Dari awal kenal dia saat masih berpacaran dengan Dani, aku juga tak pernah sewot ataupun judes padanya. Tapi kenapa sifat dia bisa seperti ini?

Entahlah, percuma juga memikirkan manusia yang unfaedah untuk hidup ku sendiri. Acara sesi foto didepan gedung pun selesai. Ka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status