"Kakek Edmund dan kakek besar pergi begitu saja meninggalkan aku bermain bersama Shania. Dia itu perempuan, dia mengajakku bermain boneka bersamanya." "Zach!" di belakang, Darian tengah berlari mengejar Zachary yang bergelayut di kaki sang ibu. "Yang Mulia! Maaf aku tidak bisa menahan tuan muda Zach yang ingin bertemu dengan anda." Darian nampak terengah-engah, entah dari mana pria itu mengejar Zachary. "Tidak apa. Maaf sudah meerepotkanmu, kepala Darian." Darian mengangguk, sudah lega karena anak tujuh tahun yang super aktif itu bertemu sang ibu dan tidak berlarian ke sana-kemari. Bisa buruk jika ia kehilangan putra dari Yang Mulia ratu! "Kalau begitu, aku pergi dulu." "Ya, silahkan." Setelah Darian pergi, Quinn memberi tatapan penuh tanya kepada sang putra, Zachary yang masih berusia tujuh tahun itu mengembungkan pipinya, mata hitamnya memelas, sedangkan bibirnya maju beberapa senti. "Aku masih tidak terima ibu tidak memperbolehkan ku untuk ikut ke upacara pernikahan bibi Youna
Xavier di rawat di rumah keluarga Knox, selain agar nyonya beserta keluarga sang jenderal bisa mengawasi perkembangan kesehatannya, hal ini juga lebih aman daripada di rawat di rumah sakit umum maupun rumah sakit militer. Tidak ada yang bisa menjamin jika tidak ada yang ingin melukai sang jenderal. Hanya karena Dark Dragon sudah tidak ada, bukan berarti menghilangkan orang yang tidak menyukai mereka. Xavier tetap merupakan jenderal Soul Planet yang memiliki musuh di mana-mana. Sesampainya di depan gerbang rumah keluarga Knox, Zachary langsung bergegas masuk, meninggalkan Quinn yang mengingatkan sang anak dari belakang, "Zach, hati-hati!" ia tahu bahwa putranya tidak anak-anak tiga tahun lagi, Zachary sudah berusia tujuh tahun, dia sudah pergi ke sekolah bersama Shania— putri mendiang Raja Daniel III serta sudah menjadi kakak bagi untuk Freminete Black— putra dari Darian dan Seeli. Mungkin kelak setelah Flower milik putranya mekar, ia akan tetap menganggap Zachary adalah anak kecil.
"Tidak, aku menolak. Perjalan kali ini aku bisa pergi dengan prajurit Syra atau Lucas dan Oliver, sedangkan untukmu sendiri, aku melarangmu untuk melakukan perjalanan jauh serta melarangmu untuk keluar dari planet ini, jenderal." ruangan itu terasa sangat mencekam dan tegang dari yang mereka duga. Tidak ada yang menyangka jika dua orang ini, baik Yang Mulia Ratu ataupun Jenderal Xavier sama-sama keras kepala. Apa mereka selalu bertengkar seperti ini setiap hari di rumah? Andrian menyenggol bahu saudara kembarnya dengan sikunya, ia memberi kode agar Darian mau angkat bicara dan mengentikan perdebatan mereka berdua yang sudah berlangsung lebih dari lima belas menit. Jika dibiarkan seperti ini, pekerjaan mereka bisa tertunda. "Tetapi Yang Mulia, perjalanan ke luar angkasa adalah perjalanan yang cukup berbahaya, sudah menjadi tugasku untuk melindungi anda sebagai jenderal kerajaan ini. Maka dari itu, anda harus berangkat ke Soul Planet bersama ku." Xavier, yang baru saja terbangun setel
Hari itu, cuaca sangat cerah di Soul Planet. Di salah satu kediaman rumah keluarga bangsawan paling berpengaruh di kerajaan Crescere, para nyonya rumah itu tengah asik dengan kegiatan mereka— merangkai bunga. Pagi itu Quinn tidak perlu ke istana, apalagi semalam ia juga menginap di rumah Knox dan berencana untuk kembali ke istana sesudah jam makan siang. Seperti biasa, orang yang sangat senang merangkai bunga adalah ibu mertuanya— nyonya Lian Reigna Knox, sedangkan sang nenek lebih suka duduk meluruskan kakinya seraya menikmati teh hangat hasil racikan Quinn yang lain. Sang nenek tidak pernah berhenti untuk takjub, selalu saja ada inovasi terbaru dari Quinn dalam merangkai tehnya. Tidak ubahnya dengan pagi ini, wajah sang nenek langsung dipenuhi oleh senyuman kepuasan. "Betapa senangnya hari ini, cucu menantuku akhirnya berkunjung dan menghabiskan paginya di sini setelah sekian lama. Ah... maafkan aku Yang Mulia, tentu saja aku masih memperhatikan manner ku karena saat ini kau bukan
Di setiap penjuru planet, berita keberhasilan Sky Eagle Legion mengalahkan perompak luar angkasa tidak berhenti di bicarakan sejak dua hari yang lalu. Semua penduduk Soul Planet sudah menantikan kedatangan pesawat luar angkasa Sky Eagle Legion yang akan kembali setelah terbang secara mendadak bulan lalu. Momen itu ditayangkan di seluruh jaringan planet dan disaksikan secara langsung. Tidak sedikit pula mereka yang sengaja ingin menyambut pasukan utama militer secara langsung. Setelah spacecraft milik Sky Eagle Legion mendarat dengan sempurna, kini semua orang menunggu kedatangan para parajurit yang telah membawa kemenangan, yang mana pasukan itu sudah ditunggu langsung oleh raja Daniel III. Ketika pintu spacecraft terbuka, sesosok pria tinggi yang mengenakan seragam militer abu-abu tua berjalan dengan sangat gagah. Matanya yang tajam, dingin dan terlihat misterius menyusuri setiap orang yang ada di sana. Setiap langkah tegap yang ia bawa memberikan rasa aman bagi setiap penduduk Soul
Terakhir kalipun Cyan hanya menebak dengan benar fakta bahwa Quinn mengalami kesulitan tidur. Hanya itu, sang boss tidak pernah bercerita lebih kenapa ia kesulitan tidur. Namun dari tebakannya Quinn sudah lama mengalami masalah ini dan ini berhubungan dengan bunga abu-abu yang ada di pelipisnya. The Flower memperlihatkan kekuatan seseorang secara jelas, baik fisik maupun mental, kenapa The Flower baru mekar ketika seseorang berumur 16 tahun? banyak yang mengira The Flower adalah genetik, bawaan dari lahir, tetapi tidak, warna yang di perlihatkan The Flower saat mekar menunjukkan bagaimana perkembangan seseorang sejak kecil hingga berusia 16 tahun, bukan hanya perkembangan fisik namun juga dari segi mental. Jadi jika ada seseorang yang memiliki warna bunga kuning dan merasa jika bahwa semua itu karena genetik ataupun takdir, dan melihat seseorang yang memiliki warna merah dengan pandangan yang sama, maka dari pola pikirnya saja sudah menunjukkan bahwa sudah selayaknya jika dia hanya b
“Itu karena tidak ada seorangpun yang ingin menerima wanita sepertinya di keluarga mereka, bagaimanapun bunga yang cerah dan indah akan menjadi pilihan dari pada bunga yang layu.” lanjut Yuer, Quinn tahu jika sang bibi tidak mengatakan semua yang ia dengar, dan telah memilih kata-kata yang baik saat mengulanginya. Dia mengenal Sonia, mulutnya sangat tajam, tidak ada satupun perkataan baik yang keluar dari mulutnya. Saat pemilihan keliarga Eywis, setiap hari wanita itu selalu berusaha membuatnya kesal. “Aku tidak tahu bagaimana, sepertinya Jacob Pan mengetahui tentang dirimu dan mulai membuat masalah.” “Selama berhari-hari dia mendatangi pamanmu. Awalnya pamanmu menolaknya namun sekarang dia seperti mulai mengancam pamanmu secara tidak langsung. Saat aku mengatakan kau tidak bisa menerimanya, dia bersikeras jika kau tidak punya alasan untuk menolak. Kau sudah mengikuti banyak pemilihan namun tidak ada satupun keluarga yang tertarik denganmu. Dia juga mengatakan selama kau tidak sedang
Pupil mata Quinn dengan refleks membesar, “bagaimana kau bisa tahu akan hal itu?” “Aku juga tahu jika dua belas tahun yang lalu, ada seorang prajurit wanita yang disebut-sebut akan menjadi prajurit terbaik sepanjang sejarah, tetapi beberapa hari sebelum ulang tahunnya, dia menghilang, kemudian tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaannya.” Dua mata yang hampir memiliki warna yang sama menatap tajam untuk sekian lama. Quinn meneguk air liurnya dengan sulit, Ia tidak bisa membaca isi pikiran Jacob, “apa yang kau inginkan?” “Tidak ada, aku hanya ingin kau menjadi bagian dari keluarga besarku.” Jacob menyandarkan tubuhnya dengan nyaman, “bisnis pamanmu memburuk, orang-orang mulai membicarakanmu, dan mereka juga mulai mengucilkan pamanmu. Apa kau tahu jika aku adalah salah satu investor bisnis pamanmu? Aku hanya perlu melakukan gerakan kecil dan aku yakin seluruh usaha yang dibangunnya akan jatuh.” ia mengatakan itu dengan sangat santai, seolah kehidupan seseorang hanya sebuah perm