Share

Part 8

“Kau “ pekik gadis itu membuat Aksa menatap heran padanya 

“Pak Aksa “ ucap Alex membuat Aksa mengalihkan pandanganya pada laki-laki itu, sedangkan gadis dihadapnnyan menatap tak percaya pada alex.

Beberapa saat kemudian Aksa tercengang saat melihat gadis yang baru saja ditolongnya tibs-tiba berlari begitu cepat meninggalkan dirinya dan Alex begitu saja.

“tapi, wajahnya sangat familiar, apa aku pernah bertemu denganya “ gumamnya saat melihat Gadis yang sedang berlari itu tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah taksi “bukan kah dia gadis gila yang bertengkar dengan Reas ?” ucapnya saat baru saja mengingat siapa gadis itu tapi ada apa dengan jantungnya mengapa berdegup dengan cepat saat melihat gadis itu, lalu kenapa wajahnya sangat familiar 

Mendengar itu Alex mengalihkan pandanganya pada Aksa “Bapak mengenal Mira ?” tanya Alex 

“oh, jadi nama gadis itu Mira “ batinya 

“Tidak, hanya pernah melhhatnya saja “ jawab Aksa “ sepertinya “ lanjutnya tak yakin

 “ lain kali jika sedang bertengkar dengan pacar mu, bicarakan secara baik-baik jangan bertengkar di jalan seperti ini“ ucap Aksa sambil memukul pelan pundak laki-laki dihadapnya kemudian melihat sebuah mobil yang ia kenal di sebrang jalan, tanpa mendengar perkkataan dari Alex lagi Aksa berjalan menuju mobil hitam itu kemudian mambuka pintu belakang mobil dan langsung meletakan keresek belajanya sedangkan dirinya duduk disamping kemudi.

“Astaga “ teriak Andreas saat melihat seorang duduk di samping kemudi nya” kau “ katanya terkejud saat mengetahui siapa orang yang lancang memasuki mobil miliknya.

Aksa tidak memperdulikan teriakan Andreas padanya nya “cepatlah aku sedang lapar “ tuturnya membuat Andreas menahan kekesalannya 

“Memangnya aku peduli ? “ ucap Andreas kesal seraya menajalankan mobilnya 

“Antar aku ke Apartemen “ katanya lagi saat melihat arah yang dituju Andreas berbeda 

“apa aku supir mu ?” ucap Andreas mengangkat satu alisnya . 

Aksa mengalihakan pandanganya pada pemuda itu kemudian metap tajam Andreas,” Apa kau bosan hidup Dre?” ancamnya saat Andreas dengan sengaja membelokan mobilnya.

Andreas yang ditatp seperti itu bergidik “Baiklah, “ ucapnya menghela nafas “ jadi berhentilah menatap ku dengan tatapan mu itu “ ucapnya lagi sambil membelokan arah mobilny menuju Apartemen milik Aksa 

***

‘Cinta yang sesungguhnya adalah saat dimana kamu merelakannya dengan seseorang yang membuatnya bahagia”

 Cici

***

Seorang gadis terbaring diatas ranjang dengan terlentang dan baju-baju yang berserakan dilantai membuat laki-laki parubaya yang melihatnya menggelengkan kepalanya maelihat tak percaya kelakuan putrid satu-satunya yang ia sayangi.

“Dasar gadis pemalas “ ucapnya sambil membuka hordeng deng sekali tarikan.

Sinar caya matahari pagi menelusup masuk disela-sela jendela membuat mata gadis yang sedang tidur terlelap memincing mata tak nyaman.

“Lis Bangun Nak sudah pagi “ suara itu membuat Mira tersentak bangun 

“Ayah “ ucap nya saat melihat laki-laki paru baya itu memungut pakainya milinya yang berserekan di lantai “biarkan saja, Nanti Aku yang membersihkannya “ ucapnya saat Ayahnya akan mengambil pakainya 

“Baiklah” kemudian berjalan keluar kamar “cepatlah, bukankah hari ini kau ada mata kuliah pagi ?” ucap Anton pada Mira sebelum keluar kamar membuat Mira cepat membersihkan kamarnya dan segera membersihkan dirinya 

 ***

“Astaga sudah jam delapan pagi “ ucap Mira saat berada di rang tamu” Aku terlambat “ kesalnya dengan buru-bu ia memaka kaus kaki.

“kau tidak sarapan dulu? “ ucap Ayah Mira saat melihatnya dengan tergesa-gesa 

Mira melihat Ayahnya “sepertinya tidak ayah, aku sudah terlambat “ ucap nya pada sang Ayah

“baiklah, aku berangkat dulu” Mira menyalami ayahnya kemudian tergesa-gesa menaiki sepeda motor miliknya 

“jangan mengebut Lis “ ucap Anton saat melihat putrinya mengendarai motornya dengan tergesa-gesa.

***

“Mira “ teriak Lily saat melihat sahabatnya itu duduk ditaman sendiri 

Mira melihat lily yang sedang berjalan menuju nya, Mira menghela nafas saat ia mengingat bagaimana dirinya di usir oleh dosennya pagi ini. Ini salah nya kenapa bisa telat jadi dengan terpaksa Mira meninggalkan kelas dan duduk di taman sendiri

“kau tidak ada kelas ?” tanya lily saat melihat Mira yang lemas menatapnya gadsi itu duduk disamping kanan Mira 

“kenapa?” tanya “jangan bilang kau telat ?” dengan terkejud 

Mira menganggukan kepala pelan “tadi aku bangun kesiangan “ katanya lesu, 

“Astaga, kita bernasip sama “ ucap lily saat dirinya juga datang telat dan berakhir bersama Mira disini,

Mira mengalihkan pandangannya pada lily “ kita benar-benar sama “ ucapnya sambil tersenyum membayangkan dirinya di usir tidak sendirian membuatnya senang.

“kau ini “ ucap lily sambil menggelengkan kepalanya heran saat melihat kelakukan gadis disampingnya ini.

Krukk krukk

Mira tersentak saat merasakan perut nya berbunyi, sedang lily, gadis itu teratawa saat mendengar bunyi yang berasal dari perut MiRA.

“Kau sangat lapar Ra” tanya Lily , Mira menahan malu saat mendengar pertanyaan temannya itu 

“iya, aku datang kesini meninggalkan sarapan ku tadi pagi “ ucap Mira sambil beranjang dari duduknya “ Aku akan kekantin, kau ikut ?” ajak nya pada lily yang masih menertawakannya , kemudian berlalu meninggalkan Lily 

Liky melihat itu beranjak dari duduknya kemudian mengikuti Mira dari belakang dia masih tertawa terpingkal-pingkal saat terdengar suara perut gadis dihapannya lagi.

“berhentilah tertawa Liy “ ucap Mira kesal, 

“kau sangat lucu Ra” ucap Lily 

Mira memutar kedua bola matanya malas “sebaiknya kau pesan apa yang ingin kau makan “ ucap Mira saat setelah mereka sampai didepan penjual 

“aku pesan Nasi goreng Bu, es The nya satu” ucap Mira pada ibu penjualnya

Mira berlalu meninggalkan Lily saat pesannya sudah ia dapatkan kemudian meletakan makannya di meja bagian pojok kemudian memakan makanannya 

“kau sangat kelaparan ?” kata Lily saat melihat Mira yang makanannya dengan lahap.

Mira mengangguk saja saat lily duduk dihadapannya 

***

“kau akan pergi sekrang?”

Aksa melihat pada Nik yang sedang melihatnya membereskan beberpa berkas “iya” jawab nya singkat, kemudian ia meneruskan pekerjaanya.

“apa kau tidak ingin membantu ku ?” tanya Aksa pada Nik yang sejak tadi menatapnya diam.

“apa kau perlu bantuan ?” tanya Nik santai membuat Aksa kesal “ kau ini Asisten tidak tau diri “ ucapnya pada Nik yang malah santainya duduk di sofa.

“aku tidak mendengar mu “ ucap Nik 

“ apa Andreas akan datang juga ?” Tanya Aksa, kemudian duduk dihapan Nik saat setelah ia memberskan berkas dimejanya.

Nik mengangguk “ iya, dia juga sala satu donator di universitas itu jadi, pasti ia juga diundang” kemudian memberikan sebuah undangan pada Aksa 

“apa aku harus datang ?” tanya Aksa sambil melihat undangan tersebut kemudian membolak balikan undangan itu dengan malas 

Nik tidak menanggapi pertanyaan Aksa padanya “ lima menit lagi pak andreas akan datang kemari “ ucap Nik membuat Aksa langsung menatap padanya 

“untuk apa dia datang kesini?” tanya Aksa, sedangkan Nik, laki-laki itu mengangkat kedua bahunya tidak tahu.

Aksa meletakan undangitu begitu saja di atas meja kemudian mengambil hanfone milinya melihat notifikasi yang ada didalamnya.

“jam berapa acaranya ?” tanya Aksa pada Nik kemudian memasukan hanfone miliknya itu kedalam saku celana saat setelah melihat-lihat notifikasi yang tidak begitu pentinng 

“sekitar jam 10 siaang ini “ 

“sekrang sudah jam setengah sepuluh “ kata aksa saat melihat jam tangan pergelangan tangannya 

“sebaiknya kita berangkat sekrang “ kata Nik saat melihat sebentar lagi acaranya akan dimulai 

Aksa mengangguk setuju kemudian beranjak dari duduknya “ tapi, bukan kah pak Andres akan datang kesini sebentar lagi ?” tanya Nik pada Aksa saat ia mengingat nya, 

Aksa menganggukan kepala kemudian berjalan melalui Ni “ Biarkan saja, untuk apa kita menunggunya “ ucap Aksa kemudian berjalan munuju Lift yang diikuti Nik di belakangnya 

Ting

Saat pintu lif terbuka membuat Aksa terkejud saat melihat siapa orang diidalam lift itu, bukan hanya Aksa yang terperajat orang yang didalam lift pun sama.

“kau akan pergi ?” tanya Andreas 

“iya, kau akan ikut dengan ku?” tanya Aksa saat melihat Andreas tidak keluar dari lift.

“kau akan datang ke acara itu ?” Aksa mengangguk “jadi, kau berniat meninggalkan ku , saat kau tahu aku akan datang kekantor mu ?” tanya Andreas, lagi lagi Aksa hanya mengangguk setuju membuat Aksa menatap tak percaya pada laki-laki disampiingnya.

“ Kau sangat menyebalkan “ ucap kesal Andreas

“dan kau menjijikan “ ucap akasa “kau selalu mengikuti kemanpun “ lanjutnya dengan tatapan tajam pada Andreas 

“hei, aku juga di undang tuan , bukan mengikuti diri mu “ katanya kesal 

“dan masalah aku datang kekantormu , aku hanya inginn menumpang saja, aku sedang malas menyetir “ katanya sambil menyengir 

Aksa memutar kedua bola matanya malas 

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status