Share

41. Merayu Gallen

Nilam mendesah.

Matanya menatap sayu pada Gallen,

Dengan wajah sedih dan terlihat sangat putus asa, Nilam mengucap kata-kata yang keluar dari mulutnya.

"Kamu tahu sebagai pegawai rendahan, aku nggak mungkin punya uang sebanyak itu, bukan, Tuan Gallen," ucap Nilam dengan wajah memelas, berharap Gallen ini merasa kasihan padanya dan membatalkan tuntutan.

Namun, hal itu sepertinya sama sekali tak mempengaruhi Gallen.

Dia memasang wajah tanpa ekspresi, hanya mengangkat satu alisnya dengan tak tertarik.

Tahu bahwa ekspresi andalan tidak berpengaruh pada Gallen, Nilam menarik napas panjang.

Seluruh sendi rasanya sudah lemas. Tak bisa berpikir apa pun lagi saat ini, dia merasa uang itu sangat banyak, membayangkannya saja sudah tak sanggup.

Kenapa cobaan datang bertubi-tubi seperti ini?

Nilam menjambak pelan rambutnya, merasa sangat frustrasi.

Mengenaskan.

Gallen yang mulai kasihan kepada wanita yang duduk di depannya tersebut, menarik napas panjang.

"Baiklah. Untukmu aku punya dua tawaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nina Susanti
Uda nabrak ampe koma, nampar aja bisa segitu... wach
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status