Home / Pendekar / Kultivasi Awan Surga / 15 Wong Shichien

Share

15 Wong Shichien

Author: Klan Fang
last update Last Updated: 2024-07-20 00:26:09

Yang berbicara adalah Kultivator Awan Surga, yang berbicara di alam pikirannya Xi Feng. Saat itulah baru Xi Feng sadar akan apa yang terjadi.

Semua orang di bawah panggung masih terheran-heran dengan apa yang terjadi.

Zhong Li, salah satu murid terkuat di antara murid sekte luar, berhasil ditumbangkan hanya dalam satu gebrakan.

Hal ini masih sukar dipercayai. Terjadi banyak konspirasi teori di antara kerumunan.

"Mungkinkah Xi Feng dibantu seseorang?

"Apa maksudmu?"

"Tidak mungkin kan seorang pecundang lemah seperti Xi Feng bisa mengalahkan Zhong Li. Iya kan? Jadi, bisa saja kan ada yang menyerang Zhong Li secara diam-diam dari belakang."

"Itu tidak masuk akal. Kalau ada yang membokong, dengan adanya tetua di sini, hal itu tidak akan mungkin bisa dilakukan."

"Ya. Kau benar."

"Lalu, apa penjelasannya?"

Bagaimana kalau Zhong Li cuma pura-pura?"

"Ya. Itu mungkin."

Pada saat itu, seorang tetua sekte luar, naik ke atas panggung untuk memeriksa keadaan Zhong Li.

Kerumunan terdiam. Semu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivasi Awan Surga   16 Ingin Memberikan Mahkota

    Keduanya saling kulum untuk beberapa saat. Keduanya saling sentuh, pakaian keduanya, mulai berjatuhan. Tiba-tiba, Wong Shichien tinggalkan sejenak bibir Xi Feng untuk melangkah keluar dari kamar dan menuju ke pintu rumah. Sebagai perempuan, dia ingin memastikan pintu itu sudah terkunci dengan aman. Setelah memastikan mengunci pintu keluar, Wong Shichien mulai melangkah pasti kembali menuju ke arah kamar sambil membuka bajunya satu-persatu.Hasrat Wong Shichien belum pernah turun sejak dia mengambil keputusan. Dia ingin menyerahkan mahkotanya pada Xi Feng.Itulah rencana yang ada di benak Wong Shichien. Sekarang ini, dia akan mulai melaksanakan rencananya dengan cara menggoda Xi Feng.Sementara di kamar, Xi Feng masih dalam keadaan bingung. Dia bingung dengan permintaan gadis ini. Saat gadis ini meninggalkan kamarnya, dia pikir, gadis ini sudah membatalkan keinginannya, dan hendak beranjak pergi. Dia pun mulai memakai pakaiannya. Dia masih memikirkan akan kehadiran gadis yang ing

    Last Updated : 2024-07-21
  • Kultivasi Awan Surga   17 Tidak Disangka Xi Feng

    Sebelum dia merelakan mahkotanya, Wong Shichien ingin melakukan servis terbaiknya kepada Xi Feng agar supaya Xi Feng mengingatnya dan agar supaya Xi Feng mau menolong dirinya dan keluarganya.Wong Shichien terus mengulum benda besar ini dengan penuh minat. Lidahnya bermain membasahi benda besar di dalam mulutnya ini.Wong Shichien menggerak-gerakan kepalanya maju mundur. Mendorong dan menarik kepalanya sehingga kejantanan milik Xi Feng ini terus masuk keluar menemukan kenikmatan di dalam mulutnya.Ini membuat Xi Feng semakin keenakan. Karena itu dia putuskan untuk merebahkan kepalanya di atas ranjang. Dia biarkan Wong Shichien terus membelai keperkasaannya dengan berposisi di pinggir ranjang.Wong Shichien terus melakukan kreasinya. Lidahnya memutari bagian kepala dari senjata perkasa milik Leon sambil terkadang menenggelamkan senjata perkasa itu di dalam mulutnya.Wong Shichien kembali menarik mulutnya hingga ke ujung senjata perkasa milik Xi Feng itu. Setelah itu, dia kembali meneng

    Last Updated : 2024-07-22
  • Kultivasi Awan Surga   18 Ingin Terus

    Xi Feng merasa seperti sempat menembus sesuatu. Sesuatu yang harusnya tidak ada di dalam sana.Xi Feng sempat mengerutkan keningnya tapi dia kembali melakukan usahanya untuk menusuk-nusuk bagian kewanitaan Wong Shichien lebih dalam lagiTeriakan kesakitan Wong Shichien semakin kencang hingga membuat Xi Feng mulai menghentikan genjotannya.Karena teriakan kesakitan dan bahasa tubuh Wong Shichien saat ini, bukanlah bahasa tubuh yang biasa terjadi pada wanita yang merasa sakit karena kewanitaannya diterobos oleh benda jumbo milik Xi Feng.Ini bahasa tubuh yang lain. Ini beda dan sekalipun Xi Feng belum pernah melihat ekspresi wajah wanita sesakit ini sebelumnya, tapi, Xi Feng yakin kalau ekspresi di wajah Wong Shichien saat ini adalah ekspresi dari seorang wanita yang perawannya baru direnggut.Xi Feng menatap wajah Wong Shichien lekat-lekat. Dia melihat ekspresi wajah kesakitan yang tidak biasa.Karena itu Xi Feng segera berbisik, "apa kamu masih perawan?"Wong Shichien tidak menjawab p

    Last Updated : 2024-07-24
  • Kultivasi Awan Surga   19 Menjadi Candu

    Wong Shichien kembali menutup matanya dan meringis kesakitan tapi sesaat kemudian, dia kembali membuka matanya dan mendesah. "Kalau nanti kita berhasil menyelamatkan orang tuaku, aku ingin kembali seperti ini. Bisa kan?"Xi Feng mengangguk. "Tentu saja bisa.'"Aku sangat senang mendengarnya. Dalemin lagi, sayang. Oh... Aku siap."Xi Feng mengangguk dan mulai memasukkan batang perkasanya lebih dalam lagi."Ahhhhh." Wong Shichien mulai menemukan enaknya lagi. Walaupun masih ada rasa perih, tapi, dia mulai merasa enak.Xi Feng merasakan dia menerobos sesuatu yang sangat sempit. Paling sempit dari semua yang pernah dia terobos dengan barang pusakanya ini.Semakin lama Xi Feng memainkan rudalnya di dalam bagian sensitif milik Wong Shichien ini, Xi Feng mulai ketagihan.Karena Xi Feng merasakan barang yang sangat sempit. Karena itu, dia mulai mempercepat gerakannya dia mulai menutup matanya meresapi yang sedang terjadi.Wong Shichien sendiri terus menahan sakit karena diterobos oleh benda

    Last Updated : 2024-07-26
  • Kultivasi Awan Surga   20 Gemuruh Kenikmatan

    Dengan ini, Xi Feng bisa sangat leluasa untuk menghujamkan miliknya di dalam sana. Menerobos liang sempit yang setiap incinya baru pertama kali diterobos oleh kejantanan seorang lelaki itu. Milik Xi Feng yang jumbo itu terus menerobos. Mundur dengan cepat untuk maju dengan lebih cepat lagi, menusuk hingga ke batas terdalam membuat Wong Shichien menjerit dalam nikmat.Wong Shichien tidak lagi merasakan perih di bagian kewanitaannya karena yang dia rasakan saat ini hanya sensasi dari gesekan benda besar yang menerobos di kedalaman miliknya yang menghadirkan sensasi luar biasa nikmat.Wong Shichien melenguh dan terus melenguh setiap kali benda perkasa itu masuk keluar di tubuhnya. Tidak ada momen yang dirasanya tanpa kenikmatan."AWHHH ... TERUS, AHHHHH ... XI FENG. OWH."Terdengar teriakan panjang dari Wong Shichien tanda dia sudah mencapai sesuatu yang tidak dia mengerti tapi sangat enak. Membuat candu, membuat tubuhnya mengejang.Wong Shichien juga merasa ada cairan hangat yang kelua

    Last Updated : 2024-07-27
  • Kultivasi Awan Surga   21 Berusaha Memancing Musuh

    Besoknya, Xi Feng dan Wong Shichien sudah berjalan menuju ke tempat yang dibilang oleh Wong Shichien, yaitu tempat perbudakan yang banyak menelan korban yang belakangan menelan korban orang terdekatnya, yaitu orang tuanya. Hingga akhirnya mereka berdua berada di atas sebuah bukit dan dari tempat inilah Wong Shichien menuju ke arah bawah"Lihat. Itulah tempat kedua orang tuaku disandera dan harus bekerja untuk para penjahat itu."Sejenak, Xi Feng melihat ke arah bawah. Dia melihat ada banyak orang yang bekerja di sungai, sementara juga ada para pengawas mereka yang nampak duduk-duduk tertawa-tawa dan terus mengawasi orang-orang yang sedang bekerja itu di pinggir sungai. Setelah mengamati kondisi lapangan, Xi Feng berkata, "oke. Rencananya adalah seperti ini, aku akan berusaha menarik perhatian para penjaga itu. Aku akan biarkan mereka mengejarku sementara kamu harus mencari orang tuamu dan juga menyelamatkan budak-budak senasib dengan mereka sebanyak-banyaknya dan bawa mereka menjauh

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kultivasi Awan Surga   22 Hadiah untuk Xi Feng

    Sebuah pukulan keras masuk dari samping kiri Xi Feng, pukulan yang tidak sempat dia antisipasi di tengah cecaran ke arahnya.Xi Feng tidak jatuh, tapi, ini membuat kuda-kudanya goyah. Tak mau konyol, dia bergerak memutar dan melepas kultivasinya sambil bergerak sehingga musuh lainnya tidak mampu memanfaatkan kelemahannya untuk menyusulkan pukulan ke arahnya.Tapi, dia tahu, kalau terus seperti ini, dia akan segera menjadi pecundang. Sekali pun pukulan yang tadi sempat masuk ke bahunya tidak melukainya, tapi, kalau keadaan terus seperti ini, maka, dia akan jatuh juga.Saat dia tengah merasa tak berdaya, tiba-tiba, suara familiar muncul di benaknya. Suara dari Kultivator Awan Surga."Tenang. Terus edarkan kultivasimu ke segala arah. Kamu berada di ambang terobosan. Sedikit lagi, kamu akan melakukan terobosan, dan begitu kamu resmi melakukan terobosan, mereka bukan lawanmu."Mendengar kata-kata yang mendengung di telinganya itu, Xi Feng menjadi semangat. Dia pun terus melangkah, berputar

    Last Updated : 2024-08-01
  • Kultivasi Awan Surga   23 Hadiah yang Nikmat

    Sejenak Xi Feng memperhatikan gadis berdada montok di depannya ini. Sesuatu dalam dirinya langsung bangkit dengan hebatnya. "Baiklah. Aku terima hadiahnya. Tapi... dimana?""Jangan khawatir. Aku tahu sebuah pondok di dekat sini." Gadis itu langsung menarik tangan Xi Feng. Xi Feng tidak punya pilihan selain mengikutinya. Tidak Xi Feng sangka kalau wanita bernama Wang Cho'in ini, akan menjadikan dirinya sendiri sebagai hadiah untuknya.Gadis ini adalah seorang wanita cantik jelita yang umurnya bahkan mungkin tidak jauh di atas Xi Feng.Mungkin wanita ini berumur 4 atau 5 tahun di atas Xi Feng. Wanita ini juga sangat cantik, langsing dengan tubuh semampai dan sangat menarik bagi pandangan mata lelaki.Mungkin ada banyak lelaki yang rela membayar sangat mahal untuk menikmati wajah dan tubuh wanita ini. Tapi, wanita ini malah menghadiahkan dirinya untuk Xi Feng."Kenapa kamu cuma terdiam, Xi Feng. Harusnya kamu langsung datang dan menyerang aku karena kamu telah memiliki tubuhku pada ma

    Last Updated : 2024-08-03

Latest chapter

  • Kultivasi Awan Surga   237 Kembali ke Sekte Luar.

    Hati Xi Feng menegang, tetapi wajahnya tidak menunjukkan apa pun saat tangannya teracung dengan cepat. Saat kekuatan pedang berputar di sekitar telapak tangannya, dia mengatupkan kedua tangannya dengan kekuatan yang tiba-tiba.Bilah cahaya sepanjang satu inci, penuh dengan kekuatan yang kacau dan didukung oleh kekuatan pedang yang menusuk, bersenandung tanpa henti di genggaman Xi Feng, namun itu tidak bisa melarikan diri.Di bawah, para penonton memusatkan pandangan mereka dan memahami kebenaran: bilah cahaya adalah manifestasi dari Pedang Panjang Air Musim Gugur, kecepatannya sangat tinggi sehingga meninggalkan jejak yang menyilaukan, seperti seberkas cahaya yang bersinar. ringan.Kecepatan yang luar biasa."Siapa di sana?"Dari dalam gua, seorang gadis dengan sikap dingin dan fitur halus muncul, suaranya berbunyi seperti bel."Kakak Senior Su, itu tindakan yang sangat kejam," kata Xi Feng sambil membalik pedangnya dan menawarkannya kembali padanya."Saudara Muda Xi Feng, apakah itu

  • Kultivasi Awan Surga   236 Mencari Seseorang di Pegunungan.

    "Setidaknya ada tiga puluh prajurit di Lapisan Sepuluh Pemurnian Qi?" Xi Feng terkejut. Sekte Luar Sekte Pengubah Qi luar biasa kuat.Sebagai perbandingan, tujuh sekte besar yang dia tahu hanya memiliki empat prajurit di Lapisan Sepuluh Pemurnian Qi. Mereka pucat jika dibandingkan dengan Sekte Pertobatan Qi."Bagaimana peringkat mereka jika basis budidaya dan kekuatan mereka sangat mirip?" Xi Feng bertanya dengan rasa ingin tahu.Du Jin menjelaskan, "Sebenarnya cukup mudah. ​​​​Peringkat mereka ditentukan melalui kompetisi. Dan bahkan dalam ranah yang sama, ada perbedaan: periode awal, tengah, akhir, dan puncak. Ditambah lagi , beberapa jenius dan kultivator tubuh memiliki kekuatan tempur yang luar biasa, yang secara alami menempatkan mereka lebih tinggi di peringkat.""Sepuluh besar telah mencapai Tingkat Puncak. Mereka dapat dengan mudah mengalahkan murid mana pun di bawah Lapisan Pemurnian Qi Sepuluh," Tian Tine menimpali.Ini membuat Xi Feng merenung statusnya sendiri di Puncak Pe

  • Kultivasi Awan Surga   235 Peringkat Sekte Luar

    Kelopak mata Xi Feng berkedut saat dia mendengarkan, sebuah kesadaran nyata muncul di benaknya bahwa kekuatan adalah mata uang dari segala makna. Perselisihan internal dalam sekte Kekaisaran Zhao adalah bukti kebenaran brutal ini.Dia pernah menjadi bagian dari tujuh sekte yang lebih kecil, dan meskipun mereka bukannya tanpa persaingan dan contoh intimidasi, suasana keseluruhannya positif. Para anggota hidup berdampingan secara harmonis, beberapa bahkan membentuk ikatan yang erat.Dia tidak memiliki keinginan untuk pergi, tetapi keadaan yang melibatkan Zhang Xuemeng membuatnya tidak punya pilihan."Ada alasan di balik ini," jelas Tian Tine. "Pengadilan Kekaisaran Zhao memberlakukan kebijakan penindasan sekte yang brutal. Demi mempertahankan diri dan meneruskan warisan mereka, sekte berusaha untuk tumbuh lebih kuat. Hanya dengan kekuatan mereka dapat melawan pengadilan. Mereka menerapkan pendekatan yang paling tepat untuk bertahan hidup, memacu persaingan dan mempercepat pengembangan p

  • Kultivasi Awan Surga   234 Peraturan Sekte Luar

    Setelah Xi Feng menyelesaikan lagunya, semua orang berbaring di tanah, mengerang kesakitan.Xi Feng mengangguk puas; dia menikmati dampak dramatisnya.Dia ingat saat dia percaya orang-orang di Lapisan Pemurnian Qi Tujuh dan Delapan adalah raksasa yang tak tersentuh, makhluk yang tidak pernah bisa dia tandingi.Namun sekarang, Xi Feng bisa dengan mudah menjatuhkannya. musuh pada level tersebut.Setelah direnungkan, dia menyadari bahwa dia tidak hanya mengejar tetapi melampaui orang-orang yang pernah dia kagumi dan sekarang maju ke tingkat yang lebih tinggi lagi.Dia telah menjadi kekuatan yang tak terhentikan dalam Qi Menyempurnakan peringkat."Xi Feng," Du Jin dan yang lainnya menatapnya, ekspresi mereka bercampur antara kaget dan kagum.Mereka telah menguatkan diri, mengetahui bahwa kultivasi cepat Xi Feng akan membuatnya lebih kuat dalam a hanya dua bulan. Namun besarnya kemajuannya telah membutakan mereka.Xi Feng telah menjadi terlalu kuat. Meskipun mereka rajin berkultivasi, jura

  • Kultivasi Awan Surga   233 Aku Tidak Percaya.

    "Penaklukan?"Pria berotot botak itu membeku, bingung dengan kata-kata Xi Feng."Itu lagu yang sangat menarik. Aku sangat menyukainya. Akan sempurna jika kamu bisa berlutut dan menyanyikannya," kata Xi Feng dengan binar di matanya. "Saya curiga Anda tidak tahu lagunya, tapi jangan khawatir. Saya akan memberikan demonya. Perhatikan baik-baik."Xi Feng berdeham dan berseru, "Seperti ini, Anda menaklukkan saya. "Ini adalah pertama kalinya semua orang mendengar lagu aneh itu, tapi sejujurnya, itu cukup menyenangkan." Apakah Xi Feng kehilangan akal sehatnya karena keterkejutan yang tidak kita ketahui? melihatnya dalam dua bulan," sembur Zhu Si, tidak mampu menahannya kebingungan."Dia tampak baik-baik saja beberapa saat yang lalu. Ada apa dengan keanehan yang tiba-tiba ini?" Soong Zu mengungkapkan kebingungannya."Lagunya sebenarnya lumayan, dan cocok dengan suasana di sini. Saya tidak melihat ada masalah. Saya bahkan mungkin akan mengambilnya sendiri ketika ada kesempatan," renung Tian

  • Kultivasi Awan Surga   232 Ketulusan.

    Xi Feng punya rencana dan diam-diam berjalan ke bagian belakang gudang kayu. Mengintip melalui celah di kayu, dia dapat melihat dengan jelas situasi di dalam.Du Jin dan teman-temannya merasa malu, gigi mereka terkatup karena marah. Kalah jumlah, mereka tidak punya peluang melawan kelompok lawan dan rasa putus asa menyelimuti mereka.Pemandangan seperti ini sudah menjadi hal biasa, terjadi setiap beberapa hari. Semakin lama, perilaku para agresor semakin keterlaluan. Du Jin dan yang lainnya dipenuhi dengan kebencian.Tetapi kekuatan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan musuh mereka, membuat kemarahan mereka tidak berdaya."Sekte tidak akan berdiam diri dan membiarkanmu merajalela," Du Jin menyatakan, wajahnya memasang ekspresi dingin."Tidak ada gunanya berdebat dengan orang-orang bodoh yang keras kepala ini. Mereka tidak mengerti. Kami akan tetap pada rencana dan menghajar mereka," salah satu dari kelompok itu berkata dengan nada meremehkan. .SEBUAH murid raksasa itu mere

  • Kultivasi Awan Surga   231 Situasinya Mengkhawatirkan.

    Baru setelah Xi Feng tidak terlihat lagi, semua orang akhirnya menghela nafas lega, bertukar pandang dengan penuh semangat. kebencian.Murid yang kelebihan berat badan berpura-pura tidak tahu tentang seluruh perselingkuhan, terus melecehkan Xiaorong, murid perempuan. Peluang seperti ini sangat sedikit dan jarang terjadi.Anggota kelompok lainnya mendekat, berpura-pura mencoba menendang murid gendut itu, yang tiba-tiba menghentikan perilaku cabulnya dan mendongak dengan marah. "Anak itu yang menyuruhku melakukannya. Jika aku tidak menurut, dia akan memukuliku sampai mati," serunya.Mendengar ini, mereka tahu dia mengatakan yang sebenarnya, namun dia tampak menikmati penampilannya a agak terlalu banyak."Sialan kau, gendut, kau akan membayarnya," sembur Xiaorong sambil menendangnya pergi, tangan disilangkan di depannya sambil mengumpat."Sial, kekalahanku kali ini sangat besar. Saya tidak hanya dipukuli, tetapi saya juga dirampok dari segalanya. Bagaimana kalian semua bisa bertahan untu

  • Kultivasi Awan Surga   230 Perampokan

    Murid yang gemuk itu roboh, batuk darah saat dadanya yang sebelumnya menonjol tenggelam ke dalam.Kejutan melanda para penonton. Mata Mengantuk, seorang prajurit Lapisan Ketujuh Pemurnian Qi, telah terluka parah oleh Xi Feng dalam satu serangan.Murid yang gemuk, seorang praktisi Pemurnian Qi Lapisan Kedelapan, juga terbukti bukan tandingan Xi Feng. Mengingat parahnya luka-lukanya, bahkan dengan obat-obatan terbaik dan istirahat berbulan-bulan, kesembuhannya masih belum pasti.Gelombang ketakutan dan kekecewaan melanda kerumunan. Tidak ada seorang pun yang ingin menghadapi nasib yang sama.Xi Feng mengamati kelompok itu dengan tatapan mantap dan menuntut, "Kembalikan dua Pil Ginseng Primordialku."Pria tinggi kurus dan pendeknya, Temannya yang gagah meringis, mengumpat dalam hati. Mereka hanya meminum dua pil biasa dari Xi Feng. Mengapa dia begitu bersikeras untuk mendapatkan mereka kembali?Bertukar pandang, mereka diam-diam didesak oleh yang lain untuk mematuhi dan menyingkirkan Xi

  • Kultivasi Awan Surga   229 Aturan Rusak.

    "Kurus, Gendut, kalian berdua keterlaluan. Ini hari pertama Adik Muda di sekte, dan kalian sudah mengganggunya ? Jika Anda menakutinya, dia mungkin tidak akan pernah bisa fokus pada kultivasinya lagi." Seorang murid perempuan cantik menggoda dengan memutar pinggulnya, wajahnya berseri-seri karena kenakalan.Kerumunan tertawa terbahak-bahak."Itu hanya nasib buruknya," murid yang tinggi dan kurus itu menimpali. "Ditambah lagi , orang ini dari Kota Awan Putih, dan dia mengenal kelompok itu sejak dua bulan yang lalu.""Mereka bersekongkol?" Penonton terkejut."Bicara tentang takdir! Saudara Black Panther baru saja bersiap menghadapi kerumunan itu. Pemuda yang jatuh ke tangan kita ini hanyalah makanan penutup." Seorang murid gemuk, yang pipinya bergetar setiap kali mengucapkan kata-kata, menggosok kedua tangannya yang gemuk dengan senyum sinis."Biasanya, kami akan membiarkan murid biasa pergi setelah kami mengambil barang-barangnya, sesuai kesepakatan kami yang biasa. Tapi kamu, kamu ada

DMCA.com Protection Status