Share

Saswita masih hidup

Banyak melalui jalan yang tak mudah, mereka tiba di depan balai desa. Setelah mengucap terimakasih. Erlan dan ibunya berjalan masuk ke pelataran. Sementara Jeni masih di jalan, ia ingin memberi upah pada warga yang sudah membantu membawa Erlan, namun mereka menolaknya.

Berpisah di pelataran, warga itu melanjutkan perjalanan kedusun sebelah. Jeni masuk mendekati Bu Winda dan Tuan Erlan.

"Kok sepi Jen?" Bu Winda bertanya.

"Ini masih jam setengah tujuh bu, masih sepi. Mari ikut saya, kita temui bu Wita."

Jeni mengajak mereka menuju puskesmas desa. Lampu terasnya masih menyala, namun di dalam nampak gelap. Tak satupun lampu terlihat menyala.

Tok...tok...

Tak ada suara apapun. Tak terdengar juga bunyi langkah mendekat. Jeni mengintip dari jendela, namun tak ada apapun terlihat selain tirai di baliknya.

"Gimana? Ada tidak?" Bu Winda terdengar mulai panik.

"Sepertinya tidak ada orang" Ucap Tuan Erlan. "Kalian, cari kebelakang!" Titahnya pada pengawal yang dia bawa.

Dua lelaki berotot kekar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status