Share

Titik sabar

"Tapi, Dik, kenapa? Apa kamu tak bahagia menjadi istri Abi? Apa Umi pernah menyakitimu?" tanyaku beruntun karena terlalu panik mendengar kabar bahwa Nita minta cerai. 

Diam, tak ada jawaban di sana. 

"Dik! Dik Nita?" aku memanggilnya karena dia masih diam. 

"Dik! Jawab Dik? Kamu masih di situ kan?"

"Iya, Umi. Aku masih di sini."

"Kalau memang kamu mau, Umi akan cabut semua perjanjian pra nikah dulu. Dik Nita akan sepenuhnya jadi madu Umi tanpa syarat apapun. Dik Nita boleh lepas kontrasepsinya dan juga boleh hamil. Memberi adik buat Juna juga." 

"Tak perlu begitu, Umi. Aku sudah fikifkan masak-masak."

"Terus apa alasannya nanti sama Abi kalau kamu tiba-tiba minta cerai!"

"Entahlah, Umi. Aku harap Umi dapat memikirkan jalan yang terbaik agar Abi dapat menceraikanku."

Waduh! Nita

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status