Share

Bab 21 Perhatian Sandy Pada Caroline

Pelaku pembunuhan Amanda sudah ditangkap. Santoso dan Amir menghadapi ancaman  hukuman mati, begitu pula Barry. Teka teki kematian Amanda, sudah terpecahkan. 

"Kau tenang di sana ya, Dek. Para penjahat itu akan menghadapi hukuman yang setimpal. Walau tidak sanggup mengembalikan nyawamu, paling tidak kakak bisa melanjutkan hidup. Banyak hal yang harus ditata kembali."

Sandy membuka lembar demi lembar bukti kepemilikan beberapa aset atas nama Amanda. Tidak satupun yang akan dimilikinya. Sesuai amanat Amanda, semua aset akan digunakan untuk amal. Mendirikan panti asuhan, menjual beberapa aset untuk digunakan uangnya membantu keluarga miskin. 

"Hatimu sungguh mulia, Dek. Kakak bangga pernah memilikimu." Sandy mengusap hidungnya yang basah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status