Share

Bab 17 Kabar Mengejutkan

"Jadi masak apa kita hari ini?" Arga sudah bersiap di depan pantry, sementara aku duduk memerhatikannya di salah satu kursi.

"Sayur lodeh kayaknya enak, tuh." Usulanku.

Arga tampak berpikir.

"Hmmm, santan, ya? Terlalu berlemak sepertinya.

"Ada yang lain?"

Sudah kuduga, dia memang sering repot kalau urusan makanan.

"Terserah. Soalnya kalau saranin yang lain salah lagi."

"Ng, ya sudah. Kita masak opor kalau gitu." Arga beranjak menuju freezer, sementara aku menggaruk rambut yang tak gatal.

"Apa bedanya opor sama, Supri? Kan, dua-duanya pake santan?" Aku mendumel sendiri, tampak Arga tak peduli.

Baru saja dia mengeluarkan daging ayam boiler dari freezer, suara nyaring ponselnya menginterupsi.

"Bisa minta tolong periksa?" Tanyanya saat melihat lokasiku lebih dekat dengan benda pipih itu.

Bunda.

Nama yang tertera di layar.

Ternyata Ibu Naya.

"Mertuamu! Cetusku sembari menyodorkan ponsel.

"Angkat saja, tangan saya koyor." Suruhnya.

"Males, ah." Aku menyodorkan ponselnya lagi.

"Ya, udah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status