Share

Bab 148

Aku lebih dulu ke bagian administrasi untuk mengurus semuanya, setelah semuanya selesai aku melenggang ke Musala rumah sakit ini.

Setelah selesai aku kembali ke depan ruang UGD, tapi mereka semua sudah tidak ada di sana. Aku pun langsung masuk ke tempat dimana Mbak Siska terbaring.

Kosong.

"Maaf Pak, cari pasien atas nama Bu Siska ya?" tanya seorang perawat yang sedang jaga.

"I–Iya Sus."

"Tadi Dokter memutuskan untuk memindahkan ke ruang ICU Pak, Karen kondisinya Bu Siska terus menurun, ruang ICU ada di sebelah sana Pak," ucap perawat itu sambil menunjuk ke arah dimana ruang ICU itu berada.

Degh.

Mbak Siska semakin menurun. Sintya dan Dhani pasti sudah ikut ke ruang ICU tadi.

"Terimakasih, Sus," ucapku kemudian setengah berlari aku menelusuri lorong rumah sakit menuju ruang ICU.

Terlihat Sintya dan Dhani berdiri di depan sebuah ruangan berdinding kaca tebal. Juga ada Rizki diantara mereka.

"Sintya, Dhani!" sapaku sembari mengatur napas.

"Mbak Siska di dalam, Dokter masih men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status