Share

Bab 42

Hubungan kakak dan adik ini tidak sederhana.

Mereka hanya tidak menunjukkannya kepada orang lain.

Entah apakah ini karena Violet sudah menebak apa yang dipikirkannya, tapi Nicholas menoleh dan berkata, "Jangan mengira kamu sangat memahamiku."

"Aku nggak memahamimu. Aku hanya sembarangan bicara."

Violet berdiri, lalu berkata, "Tuan Muda Nicholas, sudah, 'kan? Aku juga sudah duduk cukup lama di sini. Apa aku sudah boleh pulang?"

"Berhenti."

Nicholas mengerutkan alisnya. Jelas sekali kalau dia tidak berencana membiarkan Violet cepat pergi.

Violet pun berkata, "Kamu sudah mengancamku dan membalas dendam. Apa lagi yang ingin kamu lakukan?"

Mengancam? Membalas dendam?

Itu memang yang ingin dilakukan Nicholas, tapi Violet sudah duduk cukup lama di sini dan dia belum menderita kerugian apa pun.

Sedangkan Nicholas merasa amarah membara di dalam hatinya.

Nicholas kesal. Dia tidak pernah dipermainkan berulang kali oleh perempuan seperti ini.

"Romeo punya wanita lain di Kota Poseidon, apa kamu tah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status