Share

Bab 12

Hanya Romeo yang bisa ditipu oleh Evelyn.

Bagaimanapun juga, Romeo menyukai Evelyn. Dia tidak bisa melihat wajah asli Evelyn.

"Cukup. Ini bukan hal besar. Hari ini Evelyn ada kelas, jadi aku mengantarnya ke kampus dulu."

Romeo memberikan kode kepada Evelyn.

Evelyn tampak berterima kasih.

Kemudian, Nyonya Besar Fernandez berkata dengan sinis, "Hari ini aku dan Vio mau pergi berjalan-jalan. Aku melihat kamu nggak sibuk, jadi pergilah bersama kami."

"Tapi, Evelyn ...."

"Minta Levi mengantarnya. Kamu adalah presiden Grup Fernandez. Jangan melakukan hal yang menurunkan derajatmu," kata Nyonya Besar Fernandez.

Evelyn menggigit bibirnya, kemudian berkata, "Tuan Romeo, Kak Levi bisa mengantarku ke kampus. Jangan membuat Nyonya Besar marah."

Evelyn membungkuk dengan hormat kepada Nyonya Besar Fernandez.

Namun, Nyonya Besar Fernandez sama sekali tidak menghiraukannya.

Romeo memanyunkan bibirnya, lalu berkata, "Aku mengantarmu keluar."

Evelyn pun menganggukkan kepalanya.

Setelah melihat Romeo keluar bersama Evelyn, Nyonya Besar Fernandez baru melihat Violet dan berkata, "Romeo masih muda, jadi dia mudah tertipu oleh gadis licik. Seharusnya kamu lebih berusaha."

Violet mengangguk-angguk kepala, tapi dalam hati dia berharap kedua orang itu bisa menjadi dekat lebih cepat.

"Aku menyadari usahamu memenangkan hati Romeo makin sedikit." Nyonya Besar Fernandez meraih tangan Violet sambil berkata, "Kamu harus cepat-cepat membuat Romeo menyukaimu. Setidaknya kamu harus melahirkan anak bayi yang sehat. Selama kamu punya anak, kamu bisa mendapatkan hati pria."

"Nenek, aku mengerti."

Violet tersenyum kepadanya.

Namun, sebenarnya, jangankan memenangkan hati Romeo, dia juga tidak mungkin mengandung.

Romeo tidak menyukainya, jadi setelah mereka menikah, mereka bahkan tidak pernah tidur seranjang. Bagaimana mungkin Violet bisa hamil?

Di kehidupan sebelumnya, dia bersusah payah mengandung anak Romeo. Namun, bagi Romeo, tidak ada yang pantas mengandung anaknya selain Evelyn.

Dia baru berusia 27 tahun, tapi dia meninggal dengan tragis di atas ranjang operasi karena persalinan sulit.

Pada detik-detik terakhir pun, Romeo berharap dia cepat mati.

Ketika Violet mengingat itu, seolah-olah ada batu yang besar menekan hatinya.

Nyonya Besar Fernandez melihat ekspresi muram Violet dan dia mengira itu karena Violet mengira dia tidak akan punya kesempatan untuk tidur bersama Romeo. Jadi, Nyonya Besar Fernandez berkata, "Kamu tenang saja. Aku akan memikirkan cara untukmu."

Saat ini, Romeo sudah mengantar pergi Evelyn. Ketika dia masuk, dia melihat Violet sedang berbicara dengan Nyonya Besar Fernandez.

"Nenek, aku sudah meminta sopir parkir mobil di depan pintu. Kamu naik mobil dulu. Aku mau berbicara dengan Violet."

Nyonya Besar Fernandez pergi dengan senang hati karena ini menjadi kesempatan untuk mereka berbicara berduaan.

Setelah Nyonya Besar Fernandez pergi, Romeo baru berkata dengan sinis, "Violet, apa lagi rencanamu?"

Akhir-akhir ini dia mengira Violet sudah berhenti mengulah, tapi sepertinya itu cuman taktik barunya.

Violet mengernyit dan menjawab, "Nggak ada."

"Aku sudah memberitahumu berulang kali kalau Evelyn hanyalah murid yang kusponsori. Nanti dia juga akan menjadi asistenku di perusahaan. Dia nggak akan mengancam posisi Nyonya Fernandez-mu. Kamu sebenarnya nggak usah melakukan apa-apa padanya dan kamu lebih nggak boleh memperalat Nenek."

"Romeo, aku sudah bilang nggak ada. Lagi pula, kalau bukan kamu yang memberi tahu Nenek aku diculik, Nenek juga nggak akan sengaja datang kemari dan nggak akan bertemu dengan Evelyn yang menginap di rumah."

Romeo pun menyipitkan matanya. "Lebih baik memang seperti itu."

Violet bisa melihat kalau Romeo tidak percaya padanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status