Share

42. Tangisan Sarah

****

Sarah tak mampu memasukkan nasi soto itu ke dalam mulutnya, semuanya hambar dan sakit. Seperti hatinya yang kini enggan, tatkala sang suami akan mengantarnya kembali ke rumah kedua orangtuanya. Kenapa aku harus bersedih?bukankah ini yang aku inginkan, lepas dari Jono selamanya. Tapi kenapa sakit sekali rasanya. 

Mereka makan saling berhadapan tanpa memgeluarkan suara, Jono juga berusaha dengan keras, agar nasi dapat masuk ke dalam mulutnya. Namun tiada rasa saat menyentuh lidahnya.

"Makanlah yang cepat, taruh saja piringnya di sana! tidak usah dicuci!" titah Jono sambil meletakkan sendok di atas piring. Acara makan ia sudahi dengan sedikit gusar.

"Ah, iya. Saya lupa. Kamu bahkan tidak pernah mencuci piring di rumah ini," sindir Jono meninggalkan Sarah yang sudah banjir air mata. 

Selama dua bulan lebih bersama Jono, ia tersadar. Tak ada pekerjaan rumah yang ia lakukan dengan baik. Mencuci dan setrika selalu ke laundry,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status