Share

17. Pengantin Baru

Selamat membaca

Juwi tidak bisa mengelak lagi, Devit sudah mengungkungnya di atas kasur. Keduanya saling menatap, Juwi sangat canggung. 

Cepat Juwi menutup mata, saat Devit semakin mendekat.

"Sini, buka dulu mukenanya," bisik Devit ssambil membantu Juwi membuka mukena bagian atas. Rambut Juwi yang basah terurai indah, Devit menatap Juwi penuh minat. Juwi bernafas sampai tersendat-sendat, karena wajahnya dan suaminya begitu dekat. Seperti dihipnotis, Juwi menurut saja saat Devit membantu membuka bawahan mukena.

"Istriku cantik, mirip artis korea, kulitnya putih," puji Devit sambil jari telunjuknya menyentuh pipi Juwi yang kemerahan menahan malu.

"Pak, berat!" rengek Juwi sedikit menggeser tubuhnya, namun di tahan Devit.

"Abang, De. Bukan Bapak," sela Devit dengan senyuman.

"Iya ... Bang, somaynya goceng ga pake pare!" ledek Juwi sambil terkikik, merasa aneh dengan sebutan abang diminta Devit.

"Ngeledek ya."

Cuupp

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
ah lgi2 gagal,masih nunggu bab berikutnya lagi bikin penasaran aja
goodnovel comment avatar
Ana💞
lanjut bobol gawangnya haahaahaa...
goodnovel comment avatar
Sri Utami
seru Thor ceritanya lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status