Share

Bab 39. Sebuah Kefatalan

Pemuda berwajah keras itu menggenggam erat gagang pedang milik kakeknya, kini kesadarannya sedikit pulih perlahan. Mencoba mendekati Bho dan Sher. Memeriksa keduanya, Bho bersuhu tubuh panas, dan tubuh Sher terasa dingin, bibirnya sudah mulai memburu, Elang mendesah panik, mengapa tak disadari hal seperti ini, pikirnya menyesal. Lalu apa yang harus dilakukannya, tak ada kain tebal untuk menyelimutinya, bahkan meminta bantuan pun tak bisa, mereka terlalu masuk ke dalam hutan.

Tiba-tiba, Brak!! Gedebuk! Terdengar benda jatuh dengan kerasnya. Elang segera waspada. Matanya langsung mengawasi area sekitar, keringat dingin mulai keluar, memang dirinya yang penakut mulai menjalari pikirannya.

"Jangan takut ,Elang. Jangan takut, semua butuh bantuan mu." Pemuda itu menyemangati dirinya sendiri.

Benda yang jatuh itu adalah dua tubuh renta dari Ho dan Mae, mereka tak selincah dulu, Mae nampak cemberut saat tubuh Ho menimpa kakinya.

"Sudah aku bilang, aku tak mau kau buat uji coba teleport-mu, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status