“Kamu kenapa, Ed?” tanya Ben menatap sopir si kembar murung.
Kepala pelayan itu merasa aneh karena seharusnya seorang yang telah bertemu dengan kekasih hati pasti akan senang. Namun, berbeda dengan ekspresi Edie yang muram. Tidak seperti biasanya setelah pulang dari Elise.
“Oh, Ben. Aku ingin minta pendapatmu sebagai seorang yang sudah berumah tangga selama lebih dari 20 tahun. Apa perasaanmu jika seorang suami belum bisa menyediakan tempat tinggal untuk istrinya?” tanya Edie.
“Tidak apa-apa. Kamu mengerti dulu, aku dan istriku masih harus menumpang tinggal di bangunan ini dengan kamar terpisah. Bayangkan, baru setelah beberapa bulan kita pindah dan baru melakukan malam pertama,” ucap Ben yang mendapat cibiran dari Edie karena terlalu banyak memberikan informasi yang tidak perlu.
Ben tergelak melihat Edie yang sudah mulai santai. “Jadi, diskusikan apa pun kepada calon istrimu. Karena merekalah tempat kita kembali
“Aku akan tetap tertarik padamu,” ucap Lionel yang mendengar keluhan istrinya.Joanna menoleh ke belakang, terkejut mendengar sahutan dari suaminya. Lionel langsung duduk di sisinya dan memeluknya. Entah mengapa di semester kedua ini Joanna lebih rapuh tapi dia juga tidak tahu pasti bagaimana kehamilan sebelumnya.Meski sebelumnya wanita itu menceritakan kepada suaminya mengenai kehamilan si kembar. Namun, bagi pria itu sangatlah berbeda karena dia tidak menemani kala itu sehingga sekarang dia sedang berusaha menjadi suami yang siaga.Menjelang sore, Celine tiba setelah turun dari taksi. Wanita tua itu terlihat sumringah setelah pulang dari reuni masa lalunya. Bertemu dengan teman-teman seusianya membuat dirinya sangat bersyukur karena dia masih sehat dan bisa menghabiskan waktu bersama dengan cucu-cucunya.“Tante, gimana acara hari ini?” tanya Joanna karena melihat Celine duduk di sofa menemaninya.“Senang sekali. Ber
Seminggu berjalan begitu cepat bagi Leia dan Jeff. Pernikahan mereka yang sudah di depan mata membuat mereka semakin tidak sabar untuk melaksanakan upacara sakral itu. Memang tidak banyak undangan yang disebar karena pernikahan mereka tidak semegah Lionel dan Joanna.Pagi itu di gereja, Lionel memperbaiki dasi Jeff yang terpasang miring. Dia bangga terhadap temannya yang akan resmi menikah hari ini. Pria itu mengingatkan untuk tidak gugup saat mengucapkan janji saat pemberkatan.Satu jam kemudian, tibalah sekarang Leia sedang menggandeng Ben sebagai pengganti ayahnya. Sudah sebulan lalu kepala pelayan itu diminta oleh Leia dan Elise untuk menjadi wali ketika berjalan menuju altar. Pria tua itu terharu saat memberikan tangan wanita kepada Jeff.“Kuserahkan kebahagiaan putriku kepadamu, Jeff,” ucap Ben sambil tersenyum.Air menetes pada netra pengantin wanita. Tak menyangka Ben benar-benar menjelma menjadi ayah pengganti. Mewakilkan perasaan seo
“Ya ampun, ganteng banget.”“Aku lebih suka adiknya tapi kakaknya gak kalah ganteng tau!”“Aku jadi kepengen jadi tas ranselnya, selalu digendong.”Begitulah seruan para gadis remaja yang sedang berkumpul di area gedung sekolah. Mereka sedang menanti keempat pemuda yang dijuluki pangeran sekolah karena ketampanan dan perilaku mereka yang sungguh sempurna. Selama dua tahun bersekolah di sana, tidak pernah sekalipun mereka digantikan oleh yang lain.Saat ini empat pangeran dijuluki ‘The Enigmatic Boys’, terdiri dari empat remaja berusia 17 tahun dengan wajah tampan dan berkharisma. Masing-masing pemuda itu memiliki karakteristik yang membuat para gadis tergila-gila. Padahal mereka tidak berniat seperti itu. Terlebih masalah julukan, itu buatan para fans mereka dari mulai junior hingga yang setingkat dengan mereka.Perkenalkan mereka adalah si kembar, Galaxy Jacob Tanner, Galen Lucas Tanner, Junior Perry
“Siapa itu?” tanya teman gadis Galaxy.Di sana berdiri Galen dengan wajah yang tak menyenangkan untuk dilihat. Gadis yang terjatuh tadi mencoba berdiri lalu menghentakkan kaki dan pergi keluar meski tanpa sengaja menyenggol pemuda itu. Sayangnya dia tidak minta maaf karena sudah takut lebih dulu dengan lirikan kembaran Galaxy.Sementara si bungsu pun langsung mengambil mengambil tasnya dan dia melihat arlojinya. Dia lupa dengan tugasnya menjemput adiknya. Pasti dia akan dimarahi habis-habisan.“Ck,” decak Galaxy.Si sulung pun menyeret keluar saudara kembarnya dan mendorongnya di kursi depan tapi yang penumpang. Dia merebut kunci dari tangan Galaxy dan duduk di balik kemudi. Galen memilih diam tapi raut wajahnya masih kesal karena bisa-bisanya adiknya itu melupakan tugasnya.“Len, please, bicara dong,” bujuk Galaxy yang tidak tahan dengan keheningan.Dengan lirikan mautnya Galen membuat Galaxy diam dan men
“Belum, Dad,” jawab Galaxy menunduk.“Tunggu apa lagi?” sinis Lionel.Pria itu berencana untuk mengajak bicara Galaxy mengenai apa keinginan sang putra karena selama ini dia jarang bertanya. Lionel pikir kedua putranya serupa mengenai keinginan menuntut ilmu dan mereka sudah menetapkan impian ingin menjadi apa. Namun, tampaknya hal itu tidak berlaku terhadap Galaxy.Waktu satu tahun ke depan akan digunakan untuk Galen merealisasikan rencananya. Itu yang diketahui Lionel setelah putra sulungnya bercerita kepadanya.Sementara Galaxy sama sekali tidak pernah berbagi dengannya. Nilai putra keduanya itu termasuk bagus karena masih masuk di 50 besar. Jadi, Lionel pikir putranya itu akan sama seperti Galen. Namun, rupanya dia salah.“Galaxy, ikut daddy ke ruang kerja,” ajak Lionel.Hari ini, si kembar tidak masuk sekolah. Mereka masuk sekolah masih minggu depan. Kemarin hanya untuk upacara penerimaan siswa baru d
“Ish,” decak Galen enggan.Brooke berjalan ke arah tempat duduk yang ditunjuk oleh miss Angie sementara di sana Galen menatap aneh karena dia seperti familiar dengan seragam tersebut. Namun, pemuda itu merasa tidak menemukan ingatan sehingga dia kembali menatap ke arah luar jendela.Gadis itu hanya mendesah pelan setelah dia duduk di samping Galen. Ingin mengajak berkenalan tapi lelaki di sampingnya tidak menoleh lagi kepadanya. Perhatian Brooke kembali ke depan kelas di mana miss Angie menerangkan mengenai beberapa peraturan kelas.Apalagi dengan adanya murid baru sekaligus menjelaskan peraturan baru dari kepala sekolah untuk tingkat senior tahun ini. Mereka diperbolehkan untuk tetap mengikuti kegiatan ekstra selama 7 bulan karena sisanya mereka harus fokus untuk ujian akhir kelulusan.“Brooke, jika kamu ada apa-apa, bisa bertanya pada Galen atau menemui saya di ruang guru ya,” pesan miss Angie sebelum meninggalkan kelas.S
“Len?” panggil Jayden pelan karena suasana di ruangan itu hening.Jayden dan Perry menyusul Galen lebih dulu ke ruang privat itu daripada Galaxy. Mereka berdua sedikit takut karena si sulung tidak pernah menyukai suasana berisik. Sedikit menggelikan bagi dua orang pemuda berusia 17 tahun masih merasa ketakutan ketika ruangan itu hening.Mereka saling mendorong dan tidak ada yang ingin masuk lebih dulu. Padahal hari masih siang dan terdengar murid lain yang sedang berada di luar kelas untuk istirahat.Dengan mengendap-endap, kedua pemuda itu menemukan ternyata Galen tertidur. Pemuda yang paling tua di antara mereka berempat itu tidur di ruangan tersebut dan tidak mengikuti pelajaran hingga jam istirahat. Namun, yang membuat teman-temannya membenci Galen adalah dia selalu peringkat satu padahal jarang mengikuti pelajaran.“Len, woy,” panggil Jayden biasa. “Bisa-bisanya dia tidur. Pasti udah dari tadi deh.”“I
“Wohoo,” teriak Jayden mengagumi tokoh yang dia mainkan dalam permainan itu.“Jay, balik konsentrasi deh. Jangan ngilang,” rutuk Galaxy yang berada sedikit jauh dari Jayden.Jeff meninggalkan mereka berempat dan akan kembali setelah tiga hingga empat jam karena rata-rata pemain akan mati setelah melewati rintangan di level 70 ke atas. Tentunya pria itu juga sudah mengabari Lionel dan Joanna bahwa dia meminjam kedua putranya hingga nanti malam.Teman Lionel itu tidak lupa menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan makanan dan camilan untuk keempat remaja yang sudah membantunya. Perihal upah, mereka tidak meminta apa-apa karena mereka juga mendapatkan kesenangan.Beberapa jam berlalu, mereka pun selesai bermain dan juga menghabiskan semua makanan yang disediakan. Keempatnya lalu diberikan selembar kertas dalam map oleh sekretaris Jeff. Namun, untuk penjelasannya masih menunggu pemilik BioOne Tech.“Len, pulang dari sini ke