Share

XXXIV

“Selamat datang di bungker!” Suara Elliot Harridan terdengar lantang di belakang mereka. Suaranya terdengar senang dan penuh kebanggaan.

Ilvy melihat ruangan itu terang oleh cahaya jingga. Bungker itu dua atau tiga kali lebih luas dari lapangan serbaguna di Camsart. Dinding-dindingnya terbuat dari batu keras dan tinggi bungker lebih dari enam meter. Langit-langit bungker itu memiliki cerobong yang dibawahnya para pekerja sedang melelehkan besi untuk membuat bermacam-macam senjata—pedang, tombak, trisula, anak panah, dan proyektil trebuchet. Danina membalikkan badannya sekilas, menatap Ilvy dengan sebelah alis yang naik yang langsung dibalasnya dengan seringaian.

Di ujung bungker, mereka bisa melihat banyak trebuchet yang berbaris dengan rapi. Ilvy menghitung dalam hati dan jumlahnya dua puluh lima trebuchet. Gunungan pedang dan juga trisula dikumpulkan di sisi yang lain, dan di dekat mereka, anak panah dan busur di letakkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status