Share

Bab 13. Cinta yang Masih Bersemayam

“Hai, Dis.” Gendis menoleh ketika mendengar panggilan seseorang dari arah belakang. Senyumnya kembali merekah saat melihat siapa orang itu.

“Mas David? Ya ampun, Mas. Kok kita bisa ketemu di sini? Kebetulan banget,” sambut Gendis. Ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengan teman laki-lakinya itu.

“Jodoh kali, Dis.”

“Mas David bisa aja.”

Kalimat yang meluncur dari mulut David, Gendis terima sebagai suatu candaan. Akan tetapi, berbeda dengan wanita itu, David justru mengamini ucapannya. Salah memang mengharapkan istri orang. Namun, rasa yang ia pendam untuk Gendis merebak kembali saat pertama kali bertemu lagi kemarin.

Gendis tertawa dengan renyah, sehingga mata David tidak pernah lepas memandang wajah wanita itu. Senyum serta tawa Gendis dapat melambungkan jiwa David serta sebagai penyejuk hatinya yang mengering bak mata air di Padang tandus. Menjadikannya sebagai candu, membuat David selalu dilahap kerinduan akan sosok bidadari hatinya tersebut.

“Mas David kok bisa ada di sini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status