Kedatangan Neilsen membuat Rossa merasa lebih bahagia. Dia tidak menyangka Neilsen datang begitu cepat, dan raut wajah Bibi Zhang pun tiba-tiba berubah menjadi tak karuan."Simon!" Dia memanggil.Simon agak enggan menghampiri, tapi dia masih berhadapan dengan Neilsen."Neilsen, kamu tidak bisa pergi ke sana."Melihat mantan kawan seperjuangannya seperti itu, mata Neilsen sedikit sedih."Kamu masih memilih untuk melawanku? Kamu harus tahu, selama kamu mengatakan segalanya padaku, tak peduli seberapa kesulitannya kamu, aku pasti akan membantumu. Mengapa kamu percaya padanya tapi tidak padaku?"Simon bingung menjawab pertanyaan Neilsen. Lalu dia berkata, "Aku akan menyelesaikan masalahku sendiri.""Apakah ini urusanmu sendiri? Apa yang kamu katakan padaku saat saudara iparku bercerai denganmu? Sekarang bisa-bisanya kamu memberi tahuku bahwa ini semua urusanmu sendiri? Kalau ini merupakan urusanmu sendiri, lalu mengapa kamu ingin ikut campur urusan keluarga kami? Simon, sebenarnya apa yan
Rossa agak terengah-engah setelah dipukul oleh Tria. Ketika dia ingin mengatakan sesuatu, dia ditekuk oleh Tria tepat dari belakang. Dia kesakitan, tapi dia masih ingin menghentikan Wandy. Pecundang kecil ini, apakah dia datang dengan sengaja untuk membuat masalah? Sebenarnya siapa yang membawanya ke sini?Rossa menderita kesakitan, dan Neilsen sudah lemah. Bibi Zhang sekarang hanya bisa menaruh harapannya pada Wandy."Nah, sekarang bisakah kamu membawa kami ke tempat di mana cincinnya berada? Kalau cincin itu ada di Manado, itu bukan hal yang baik."Bibi Zhang sudah tahu bahwa Manado memiliki orang-orang yang telah diatur untuk menunggu kedatangannya. Dia tidak akan dengan bodoh mengikuti Wandy.Wandy menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, cincin itu ada di bagasi. Aku melihat cincin mami sangat indah lalu aku membawanya bermain. Sekarang aku yang menyembunyikannya. Kalian tidak bisa memukuli mamiku lagi. Jika mamiku terluka lagi, aku berjanji tidak akan memberimu cincin itu."
Wandy berkata dengan bangga. Fano mengangkat kedua jempolnya ke arah Wandy dan berkata, "Luar biasa.""Ini merupakan sebuah kewajiban! Jangan lihat aku sebagai bocah yang tidak tahu apa-apa! Mamiku merupakan kesatriaku!"Sekali lagi Wandy sangat bangga mengatakannya.Bibi Zhang tidak tahan lagi, tapi dia tidak bisa melepas celananya karena ada begitu banyak pria di sekitarnya. Namun, Fano tidak peduli dengan hal itu, dia tidak bisa menyetir mobilnya dan membawa Bibi Zhang pergi.Bibi Zhang memperhatikan mereka datang, langsung menyalakan mobilnya, dia berniat pergi dari sini, tetapi mesin mobilnya tidak nyala juga.Wandy menghela napas dan berkata, "Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana nenek tumbuh dewasa, apa yang kamu makan sampai tumbuh dewasa. Apakah kamu pernah berpikir bahwa suatu hari seorang anak bisa membawamu pergi? Aku tidak sebodoh kamu. Bensin mobil ini sudah habis, apakah kamu tidak melihat meteran gas ketika kamu hendak mengemudi?"Setelah berbicara, Wandy menggelen
Awalnya, Neilsen hanya menggertaknya. Namun, sekarang mendengar kata-kata Wandy, Neilsen langsung berdiri dan menghampiri Wandy."Coba bilang sekali lagi, apa yang akan kamu lakukan?""Aku ingin mencarikan pasangan untuk mami! Aku ingin mengganti ayahku!"Wandy masih mencari masalah dan melawan Neilsen. Rossa sakit kepala melihatnya. Bagaimana Wandy bisa takhluk di tangani David Ye? Bagaimana dia bisa dipukuli sebegitu parah sekarang? Jangankan Neilsen, bahkan sekarang dia yang ingin melakukannya."Apakah kamu ingin dipukuli oleh kami berdua?" Rossa langsung menyerangnya.Wandy agak takut. Dia menatap Rossa dengan tatapan yang tak percaya dan berkata, "Mi, apakah kamu tak punya rasa kemanusiaan sekarang? Demi suamimu, kamu tak lagi sayang dengan anakmu sendiri?"Rossa merasa kelinci mungil ini langsung melompat lurus."Masih bilang?""Huhu Mami tidak mencintaiku lagi!"Wandy mulai melakukan trik andalannya yaitu menangis.Rossa benar-benar ingin memukul Wandy, tapi dia masih menahanny
Tria menusuknya lumayan dalam, dan Neilsen pingsan tak lama setelah naik ke pesawat. Rossq hanya bisa memegang tangan Neilsen, dia merasa bahwa suhu tubuhnya perlahan turun, hatinya sangat cemas dan panik.Dia menyelamatkannya lagi. Kenapa dia selalu ikut campur urusannya? Jika dirinya sendiri bisa lebih baik menjaga dirinya, bahkan bisa sedikit lebih waspada, bisa saja hal ini tidak akan terjadi, kan?Dia selalu mengatakan kalau dia harus berdiri di samping Neilsen dan menjadi partnernya dengan baik. Tetapi tiap kali ada suatu hal yang berbahaya, dia selalu melindunginya. Mengapa dirinya begitu payah? Rossa terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri secara mental.Fano ingin mengatakan sesuatu untuk menghiburnya, tapi pada akhirnya dia diam seribu bahasa, dan dengan kecepatan penuh terbang kembali ke Manado.Wandy tampak sangat tenang, sama sekali tidak seperti anak kecil pada umumnya.Air mata jatuh saat dia mengedipkan matanya, lalu dia menatap Neilsen tanpa berkedip, bahkan menyere
Ketika Rossa Saraspati mengambil hasil pemeriksaan kehamilan, hatinya melonjak kegirangan.Dia hamil!Dia mengandung anak Neilsen Matthew!Setelah menikah selama 3 tahun, akhirnya ia mengandung anaknya, ini benar-benar bukan sesuatu yang mudah bagi Rossa.Dengan gembira ia mengambil hasil pemeriksaan itu dan berjalan keluar, tak sabar ingin memberitahukan kabar baik ini kepada Neilsen. Namun ketika ia berbelok, dilihatnya segurat bayangan yang familiar berlalu dengan cepat.'Messie Chu? Cinta pertama Neilsen!'Dia tiba-tiba berbalik. Dengan cepat Rossa membuntutinya, dan ia mendapati Neilsen yang seharusnya berada di kantor sedang menemaninya di sisinya, memapahnya dengan hati-hati. Perutnya tampaknya sudah hamil sekitar lima bulan lebih."Neilsen, aku tidak apa-apa, jangan gugup, anak ini baik-baik saja.""Lebih baik diperiksa saja supaya tenang, lagipula anak dalam kandunganmu itu adalah cucu sulung keluarga kami, susah-susah mendapatkannya."Messie tersenyum manis, Neilsen lembut ba
"Rossa, kamu pulang saja dulu, aku akan jelaskan padamu tentang hal ini nanti."Neilsen mematikan teleponnya, dahinya berkerut, matanya jelas menyorotkan kekhawatiran dan kepanikan, dan emosi itu bukan ditujukan untuk istrinya.Rossa mendorongnya dengan dingin."Uruslah urusanmu, lagipula dia memang lebih penting untukmu."Namun hatinya sedang menitikkan darah.Neilsen masih ingin berkata sesuatu lagi, namun akhirnya ia tidak mengatakannya, ia hanya menyetop sebuah taksi, membawanya untuk naik ke dalamnya, dan buru-buru meninggalkan tempat itu.Rossa hanya bisa menangis sesedih-sedihnya. Di saat seperti ini ia malah kepikiran pria lain, pernikahan seperti ini, patutkah ia pertahankan?Setelah sampai di rumah, pembantunya menyambut Rossa, namun ia berlalu seperti tak mendengarnya saja.la sedang menatap kamar tidur yang bernuansa hitam putih dimana ia tidak terlibat di dalamnya, tiba-tiba ia merasa keberadaannya seperti seorang bodoh saja. Sementara itu pernikahannya terasa seperti adeg
'Rossa Saraspati! Nama panggung Kelselyn adalah Rossa Saraspati?'Mata Neilsen mengerjap beberapa kali."Apakah ada foto Kelselyn yang bisa saya lihat?""Tidak ada, HJ Group sangat merahasiakan identitas Kelselyn, aku telah mencoba mencari fotonya dari sumber manapun, tapi tak menemukannya. Katanya ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik."Sangat sulit membayangkan, seorang desainer mobil yang menggemparkan dunia justru adalah seorang wanita, dan lagi seorang wanita yang sangat cantik. Ini agak tidak masuk akal.Wanita mana yang tertarik dengan mobil?Kebingungan Santo itu tidak dihiraukan oleh Neilsen, ia hanya terus menatap nama Rossa di dokumen itu begitu lama, kedua matanya terpaku, membuat orang tak bisa menebak isi hatinya, tapi tanpa sadar tangannya mengetuk meja, satu-satu, bertempo, dan seketika membuat suasana ruangan kantor itu bingung."Tuan Neilsen?" sapa Santo."Aturkan saja, saya sendiri yang akan menjemputnya." ucap Neilsen.Akhirnya Neilsen membuka mulutnya, ke