Share

Bab 35

Kami Bukan Benalu, Bu.

Bab 35

POV Arum

Untuk sesaat, kami saling tatap. Kami sama-sama tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut yang menyapa. 

    “Hanum?” Akhirnya aku bisa menyebut nama itu, sambil menyerahkan barang-barang yang tadi jatuh.

    “Mbak ....” Hanum tampak kikuk. 

    Aku berusaha tersenyum. “Alea, Arkan, ayo, salim sama Tante Hanum.” 

    Kedua anakku terlihat ragu-ragu saat menyalami adik ayahnya itu. Hanum menerima uluran tangan kedua keponakannya. Kulihat, ada air menggenang di sudut mata adik iparku itu. “Kamu apa kabar, Num? Satya mana?” 

    “Kabarku, baik, Mbak. Mas Satya lagi kerja.” 

    “Oh.” 

    Lagi-lagi, kami saling diam. 

    “Num, Mas Faisal nunggu kami di toko buku. Kita k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status