Share

Hanya Dia

Bulan berteriak histeris sembari menutupi kedua matanya.

“Langit, itu. Cepat pakai bajumu.”

Langit segera menaikkan kembali handuk yang jatuh dengan sempurna dia ujung kakinya. Wajahnya memerah menahan malu.

“Maaf, aku tak tahu, tak sengaja. Cepat keluar sekarang.”

Bulan tak menjawab, dengan langkahnya dia keluar dari walk in closet dan kembali ke peraduannya. Dadanya masih saja berdebar tak karuan melihat apa yang seharusnya tak dia lihat.

“Huff sial, mataku jadi ternodai.”

Bulan mengambil ponselnya, memperhatikan layar ponsel yang sejak kemarin belum dia sentuh. Gelembung chat menampilkan banyaknya pesan masuk ke dalam ponselnya, beberapa menanyakan kabarnya, beberapa lagi menanyakan pekerjaan, dan juga pesan dari Bintang yang akan datang sore ini menjenguknya.

Bulan menghela nafas, dia tak tahu apa yang akan dilakukannya nanti saat dia bertemu dengan Bintang. Ada rasa bersalah yang menggerogoti dalam dirinya.

“Sedang memikirkan apa?” tanya Langit pada istrinya yang tampak l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status