Share

Bab 14B

Dering handphone kembali terdengar. Mau nggak mau aku menerima panggilan itu jika tak ingin terus diteror Mas Amran. Untungnya sudah sampai penginapan, jadi aku bisa lebih bebas menerima panggilan Mas Amran itu.

Aku mengangkat panggilannya setelah sampai kamar dan Arumi menutup pintunya perlahan. Salam terdengar dari seberang. Mas Amran sepertinya memang benar-benar mengkhawatirkanku. Suaranya terdengar begitu gugup dan sedikit serak saat mengucapkan salam.

"Kamu kemana aja, Sayang? Kamu nggak apa-apa kan?" tanyanya dengan suara berbeda, seperti masih berusaha menahan kecemasan yang membelenggu dadanya sedari tadi.

"Aku makan sama Arumi di luar kok, Mas. Tak perlu khawatir, aku baik-baik saja," balasku sambil membaringkan badan di pembaringan.

"Berdua saja?" tanyanya singkat.

"Iyalah, Mas. Kami menginap di sini juga cuma berdua. Ke sana sini pun berdua. Tanya saja sama Arumi kalau kurang percaya.

"Nggak perlu. Aku lebih percaya sama kamu, Sayang."

"Jelas-jelas makan malam sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
OMDO si Amran emang dunia cuma dia doang laki-laki? Zilva jangan melempem saja Lala perempuan DAJJAL
goodnovel comment avatar
Norawati Norawati
perempuan bucin si zilva baru d puji dkit UDa kelepek2.mending tinggali kan aj UD dpt harta ny jg,buat ap d pertahankan,lau dia cinta nggk akn mau nikah lgi apa pun alasan ny.
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
paling menjijikkan membaca cerita dg tokohnya kayak si zilva. percuma cantik dan dicintai suami klu akhinya juga dimadu. pakelah otak mu buat mikir zilva. klu si amran cinta maka g akan ada istri kedua apapun alasannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status