Share

Bab 16

Namun, harapan tinggal harapan saat tak dilihatnya sosok yang ditunggu.

"Saya sendirian, Dok." Dewi tersenyum manis.

"Oh iya, silakan kamu duduk di mana pun kamu mau. Ambil makanan sepuasnya." Dokter Fredy berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Dewi mengangguk kemudian berlalu ke meja di mana teman-temannya berkumpul. Ada beberapa orang bidan juga suster yang turut diundang.

Sebuah langkah dengan high heels terdengar menggema. Semua sorot mata langsung tertuju pada sosok tinggi langsing dengan pakaian glamour yang baru saja memasuki restoran, lalu menghampiri meja di mana Dokter Fredy duduk. Lelaki itu terperangah kaget demi melihat pemandangan di depannya.

"Selamat malam semua. Maaf aku ke sini hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada mantan suamiku ini," ucapnya dengan lemah gemulai. Dokter Fredy terlihat jengah. Berulang kali dia membuang muka. Jika saja tak ingat banyak orang, sudah pasti diusirnya wanita itu. Lelaki itu berdiri lalu memberi tanda pada sang wanita agar men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status