Share

#47

#KETIKA_ISTRIKU_TAK_LAGI_CEREWET

#47

Aku mengejar Asmara yang berlari hendak mengatakan pada Ibu. Aah, terkadang aku dan Asmara memang seperti anak kecil yang tengah berebut mainan.

Akan tetapi, aku bersyukur memiliki dia yang selalu bisa aku andalkan. Bahkan, ia bukan hanya sekedar adik bagiku tapi, juga teman terbaikku.

Kami tertawa bersama saat aku berhasil menangkapnya. Aku cubit hidungnya dan membungkam mulutnya.

"Heh! kalian ini, malu Rob sama mertua!" sentak ibuku seraya tersenyum malu-malu ke ibu mertuaku.

Aku dan Asmara pun langsung terdiam. Tawa yang tadi pecah, kini hanya bisa hening karena perasaan malu pada ibu mertua. Meskipun ibu mertuaku pun ikut tertawa melihat tingkahku dan Asmara.

"Ga apa-apa Bu, saya malah seneng. Rumah ini sudah terlalu lama sepi, bahkan setelah Nia pergi ... Dulu, saya ingin punya anak empat karena s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status