Share

Part 11 Perang Dingin

"Om semakin hari semakin hot, saja," goda seorang perempuan dengan bibir dipoles lipstik tebal.

Kuku jarinya yang dicat berwarna merah, mengusap-usap dada Bagaskara. Bagaskara segera menyambar bibir perempuan muda tersebut. Keduanya larut dalam ciuman di sisi tempat tidur kamar hotel itu.

Bagaskara yang sudah turn on, langsung mendorong tubuh perempuan muda itu sehingga jatuh terlentang di atas tempat tidur. Tangan laki-laki itu bergerak liar ke tubuh perempuan yang mengerang manja di bawahnya.

Beberapa menit kemudian, kedua manusia itu sudah sama-sama mengarungi kenikmatan di atas tempat tidur bersprei putih itu.

"Aah, Om," bisik perempuan itu manja.

"Sebentar lagi, Dita," bisik Bagaskara dengan napas memburu.

Brak!

Keduanya langsung menoleh ke arah pintu yang dibuka, lalu ditutup kasar. Bagaskara menatap tajam pemuda yang berdiri di sana.

"Lancang sekali kamu, Gery!" bentak Bagaskara sambil mengenakan celananya.

Dita segera menyambar selimut dan berlari ke kamar mandi. Di depan pintu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status