Share

90. Menikahlah Lagi

Sinar matahari perlahan masuk memenuhi sudut-sudut kamar. Tebalnya gorden berwarna abu-abu nyatanya tak bisa menghalangi sinar itu untuk masuk ke dalam ruangan.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Sakhala dan Dayana masih terlelap dalam tidurnya setelah melakukan pergulatan panas semalam.

Kedua insan itu seolah-olah hanyut dalam mimpi mereka masing-masing. Dayana sendiri terlihat nyaman dengan posisi tidurnya yang menjadikan dada Sakhala sebagai bantalan kepalanya.

"Erngh ...." Sakhala melenguh pelan lalu mengerjabkan kedua matanya perlahan.

Tatapan kedua matanya seketika tertuju pada seorang wanita yang masih tertidur lelap di atas dada bidangnya. Sakhala masih ingat dengan jelas ketika Dayana membujuknya untuk melakukan hubungan suami istri padahal kondisi wanita itu saat itu sedang kalut.

Sakhala mengusap puncak kepala Dayana dengan penuh sayang. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Dayana sekarang. Istrinya itu pasti merasa sangat kacau karena Ruth terus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status