Share

Bab 11

"Hazel! Oh, Sayang!" sang ibu berteriak, Amy merangkak cepat melihat tubuh Hazel akan jatuh menghantam lantai.

Hazel merasa seolah dunia berputar saat botol minuman keras itu pecah di sisi kepalanya. Hazel merasa cairan merah yang terasa hangat itu mulai mengalir turun ke wajahnya.

Bram, ayah tirinya, berdiri menatap Hazel dengan senyum mengerikan di wajah pria itu. "Itulah yang kau dapatkan jika berani melawanku, anak sialan!" Bram berteriak dengan suara keras, seolah mengejek Hazel yang terbaring lemah di lantai yang sudah bersimbah darah.

Amy menatap Bram dengan mata memerah, tangan wanita itu memegangi kepala Hazel. "Bajingan kau, Bram! Demi Tuhan, jika aku tahu kau pria seperti ini, aku tidak akan sudi menikah denganmu! Pergi kau dari sini! Jangan pernah menampakkan wajahmu lagi!" sembur Amy, dia murka dan marah.

Bram hanya tertawa mengejek. "Ini peringatan untuk kalian! Jangan pernah berani melawanku lagi, paham?!" Bram berteriak sebelum akhirnya, pria bengis itu melangkah kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status