Share

84. Sendu

"Aku kurang tahu, semua terjadi ketika aku, papa dan mama pergi menemui Rivan," jawab Revan datar.

"Nah iya, apa Rivan kembali ke sini pada akhirnya?" tanya Arga teralihkan.

"Tidak, dia justru ingin pamit pergi lagi."

"Kenapa, tidak kamu tidak Rivan sama menyebalkannya," gerutu Arga yang berjalan menuju parkiran.

"Kamu ingin mendengar perkara Ressi atau Rivan?!" geram Revan.

"Kalau bisa dua-duanya kenapa harus salah satu?" Kini dia sudah berada dalam mobil, menyetir sendirian ke arah rumah Ressi.

"Jangan katakan kamu langsung kemari?" tanya Revan tidak percaya.

"Apa masalahnya?" Arga mnegetuk-ngetukkan jemarinya pada roda kemudi ketika menunggu di lampu merah untuk menahan diri agar tidak menerobos lampu yang sialannya tidak ada mobil lain yang menanti lampu merah, banyak dari mereka yang lanjut karena belok kiri.

Rasanya Arga ingin menekan pedal gas dalam-dalam supaya segera terbebas dari lampu merah itu.

"Setidaknya mandilah dulu Arga," cela Revan.

"Aku akan numpang mandi di kamarm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status