Share

Naik Angkot

Lingga berjalan ke sana ke sini mencari keberadaan sekretaris magangnya--Intan. Lama mencari, akhirnya Intan ditemukan juga. Intan masih berdiri mematung di tempatnya. Walaupun sang ayah sudah lama pergi, tetap saja penyesalan itu membuat Intan tidak bisa beranjak dari tempatnya.

"Kamu di sini? Dari tadi saya cari ke mana-mana, ternyata santai di sini!" omel Lingga, memegang pundak Intan.

Intan tersadar, kemudian menormalkan ekspresi wajahnya. "Ada apa Pak?" tanya Intan, berbalik ke arah Lingga.

"Ada apa kamu tanya? Dari tadi saya bicara panjang lebar, kamu cuma tanya itu? Keterlaluan sekali kamu," Wajah Lingga memerah menahan emosi.

"Apa meetingnya sudah mau dimulai Pak?" tanya Intan, mengalihkan pembicaraan.

Tangan Lingga terkepal menahan emosi. "Tidak jadi meeting, saya mau kembali ke hotel saja. Kamu berdiri di sini saja, tidak usah ikut!" geram Lingga, melenggang pergi meninggalkan Intan yang menatapnya bingung.

"Bos mesum itu kenapa? Marah?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status