Share

11. Sikap Sri yang Menenangkan

"Sebaiknya kamu pulang ke rumah suamimu sekarang, Tari." Lucian terang-terangan mengusir Mentari. Ia kemudian kembali ke kursinya.

Mentari mendesah kesal. Ia mengambil satu langkah lebih dekat ke meja Lucian. "Pa, katakan Arya ada di mana? Papa apa-in Arya?"

Alih-alih menjawab, Lucian justru berteriak memanggil Anton. "Anton!"

Tidak berapa lama Anton muncul di ruang kerja Lucian. Pria berpostur tinggi dan berbadan kekar yang menjadi kepercayaan Lucian sejak belasan tahun silam itu menunduk penuh hormat kepada sang pemimpin. "Apa yang bisa saya kerjakan, Tuan?"

"Bawa Mentari pulang ke rumah suaminya," perintah Lucian.

Mentari membelalak. Darahnya mendidih seketika mendengar titah Lucian pada Anton. Lucian benar-benar tidak peduli kepadanya, pikir Mentari.

"Pa!" protes Mentari, "Papa nggak bisa mengusir Tari begitu saja. Katakan pada Tari, Arya di mana?"

Sekali lagi Lucian tidak memedulikan pertanyaan putrinya. Ia kembali memberi perintah pada Anton hanya dengan anggukan. Anton memahami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status