Share

Hadiah Pernikahan

“Kenapa lo enggak nolak?” Akbi bertanya dengan suara tertahan dan ekspresi geram setelah Beni pergi.

Tanpa perasaan, ia juga mencengkram lengan atas Bee hingga gadis itu mengaduh.

“Sakit Bi, tolong lepasin dulu!” Bee memohon dengan suara rendah.

“Aku enggak tega nolak permintaan Papa,” jawab Bee jujur.

“Lo pikir gue mau pergi bulan madu sama lo apa?” bentaknya dengan ekspresi geram.

“Kamu enggak usah pergi, biar aku sendiri yang pergi ... atau kamu mau pergi sama Anggit? Biar aku yang enggak pergi ... yang penting Papa taunya kita pergi,” balas Bee memberi penawaran sambil menatap netra pekat Akbi yang sedang menatapnya tajam.

“Kamu akan menyesal bila nanti sudah kehilangan Papa dan teringat pernah enggak ngikutin keinginannya ... setelah Papa meninggal, jutaan rupiah bunga untuk di tabur di atas makam beliau tidak akan berarti apa-apa,” sambung Bee lagi dengan genangan di pelupuk mata.

Kehilangan kedua orang tua membuatnya selalu mengalah terhadap setiap keinginan Beni yang sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status