Share

Bab 209: Bertempur di Hutan Papua

Hari ke 3, Apus menemui Masri. “Malam ini kita akan melakukan penyergapan kelompok Bana Bantano. Apakah anda akan ikut tuan Masri?” Apus menatap wajah pemuda ini, tanpa banyak pikir Masri mengangguk.

Masri menerima sebuah senapan mesin otomatis, bingung juga Masri, darimana kelompok Apus ini dapat senjata canggih tersebut, lengkap dengan pelurunya pula.

Namun dia tak enak bertanya, hanya menerima dan memeriksa sesaat, pelurunya komplet dan dia pun mengangguk.

Masri kini ganti baju ala-ala tentara, tapi warnanya gelap kebiru-biruan, sehingga menyamarkan tubuhnya. Juga gunakan sepatu septi, yang sejak dari keberangkatan sudah dia persiapkan.

Melihat anak buah Apus mencoreti wajahnya dengan semacam cat.

Tanpa ragu Masri ikut mengoleskan ke wajahnya. Sehingga wajah putihnya tak terlihat lagi, Masri mirip serdadu saja saat ini.

Penampilannya sangat gagah, Dewi pun sampai pangling melihat 'kekasihnya' ini berpakain begitu.

“Aku titip istriku, tolong jagakan dia,” cetus Masri pada dua wanita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status