Share

selangkah maju

Setelah mendapatkan ide untuk membuka bisnis sendiri, mimik ini mulai memikirkan strategi untuk tidak terlalu membebani atau bergantung kepada suaminya.

Pekerjaan Mimi yang dulunya hanya berkutat di dapur dan kasur, juga berkeliling panas-panasan menjajakan jajanan, kini dia mulai sibuk berada di kamar. Hal itu membuat Ardan merasa heran sendiri dengan perlakuan Mimi yang sekarang berubah menjadi sosok pemalas baginya.

"Cucian masih numpuk di belakang tetapi kamu sibuk tiduran aja di atas ranjang! Seharian ini ngapain aja?" bentak Ardan.

"Kalau Mas laper, ada makanan di dalam tudung saji. Nggak usah misuh-misuh di sini! Berisik!" balas Mimi santai.

"Laila mana? jangan-jangan kamu titipkan lagi ke rumah ibu?"

"Nggaklah! Dia lagi pergi ngaji. Bentar lagi juga pulang."

"Bikinin kopi, buruan l!" titah Ardan yang mulai tidak menggubris sikap cuek Mimi.

"Lebih baik Mas bikin sendiri aja. udah ada air panasnya kok di termos," ucap Mimi. Dia sibuk bermain dengan gadgetnya bahkan sampai tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status