Share

20. Pernikahan Istimewa (?)

Sebelah tangan Ravi bersarang di saku jaket, sedangkan yang satu lagi sibuk memutar-mutar ponsel. Pikirannya tidak keruan. Sampai detik ini Risa masih belum menghubunginya, padahal wanita itu pernah berjanji bahwa ia akan menjadi orang pertama yang dihubungi setelah dia mendapatkan kartu ponsel baru.

“Sudahlah … ini baru beberapa hari.” Ravi melihat layar ponsel, lalu menyimpannya ke dalam saku. “Padahal aku sedang sangat-sangat membutuhkannya. Aku juga menyesal tidak memberikan kesan perpisahan dengan baik.”

“Ravi!”

Kepala Ravi menoleh ke sumber suara. Terlihat Ana melambaikan tangan dengan semangat di rak paling ujung dengan troli di depan.

Sedari tadi mereka berada di super market, hanya saja Ravi tidak mau beranjak dari rak awal di dekat kasir. Ia tidak mau berada di dekat Ana, sehingga membiarkan istrinya itu berbelanja sendiri.

Sebelah alis Ravi sedikit mengernyit, istrinya itu setengah berlari dengan wajah ceria mendekat kepadanya. Ia pun membuang wajah.

“Kamu yakin tidak ingin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status