Share

14 Tak Tahu Malu

"Bukan, Mas. Tapi Mas lah yang sudah tidak nyaman denganku. Jujurlah Mas, sudah beberapa tahun ini, Mas sangat tidak menyukaiku. Mengatai aku tidak makan bangku sekolahan, norak, tidak seperti istri rekan-rekan mas yang lainnya, itu menandakan Mas tidak puas denganku. Mas menginginkan istri seperti para sosialita-sosialita itu. Masalah Bu Murni, itu hanya pemicunya saja. Benar tidak, Mas? Mari kita saling jujur dan saling meluahkan unek-unek seperti dulu. Bisa, Mas?"

"Kalau kita bercerai, apakah kamu masih meributkan soal harta gono gini dan hak asuh, Wira?" Pras mengungkapkan ketidaksukaannya akan keserakahan Suri.

"Iya. Tapi mari kita luruskan soal harta gono gini ini dulu. Aku tidak menginginkan harta, Mas. Tapi Wira, harus. Ada hak anak kita dalam harta gono gini ini. Coba Mas pikir, harta gono gini yang kudapat nanti untuk siapa? Jatuhnya pasti akan ke tangan Wira juga. Satu hal lagi, mohon maaf, aku bukannya menjengkali, Mas. Harta yang kita punya hanya rumah ini, rumah yang kit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status