Share

Bab 148

Ali menatap kolam ikan di depannya dengan tatapan merana. Ia merasakan dadanya terasa panas. Sesuatu seakan membakarnya dari dalam.

“Argh, sialan!”

Ali ingin sekali melempar gelas kaca yang dipegangnya pada aquarium kesayangan ayahnya. Bisa-bisa ia dimutilasi jika berani melakukannya.

Pria berwajah Arab itu benar-benar merasa muntab. Tak pernah menyangka jika Aldino bisa senekat itu.

Saat Aldino menjemput Malati di kampus, ia melihat mereka bertepatan ia keluar dari gedung rektorat.

“Apa benar Aldino sudah sejauh itu?” gumamnya dengan perasaan pedih hatinya.

“Putri, apa kau juga memiliki perasaan yang sama pada pria brengsek itu? Rasanya tak mungkin kau menggoda Aldino. Aldino pasti sudah menekan dan mengancammu.”

Ali mendengus kasar mengingat pemandangan yang menyesakkan dada tadi.

“Ali, kau sudah pulang?” sapa Hanum yang baru saja tiba dari salon dengan Ana.

“Tumben, Mustafa Ali nongkrong di depan aquarium. Biasanya nongkrong di perpustakaan.”

Ana berkomentar lalu duduk dek
Piemar

Assalamualaikum, Makasih support and doanya teman-teman Info pengumuman giveaway pembaca teraktif sudah ada di @pie_mar2023 makasih dukungan kalian. Bagi yang belum beruntung tunggu next giveaway selanjutnya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nurul Habibatul Rosaini
Mala ayo lumpuhkan sik abi yg kicik itu......
goodnovel comment avatar
Adhitya Bagitaningtyas
semoga mala berhasil ya
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
ayo mala..kamu pasti bisa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status