Share

6. Kencan Pertama

Pagi ini, Elena mengajak Leo untuk pergi jalan-jalan. Elena menganggap weekend adalah waktu untuk mengistirahatkan diri. Beberapa hari sebelumnya, Leo mengeluh kepada Elena jika dirinya benar-benar lelah menghadapi pekerjaan yang menumpuk. Belum lagi masalah datang dari anak cabang dari bisnisnya. Tanpa berpikir panjang, Leo memilih untuk mengikuti rencana Elena.

Leo mengendarai mobilnya untuk pergi ke salah satu tempat yang Elena minta. Ia hanya ikut saja kemana wanitanya mengajaknya pergi. Dengan setelan baju kemeja navy dan celana putih membuat Leo terlihat sangat tampan meskipun sedehana apa yang ia pakai. Elena yang begitu mempesona, ia mengenakan baju dress panjang berwarna navy dengan tali sunny di bahunya.

"Sayang, kita mau kemana emangnya?" Tanya Leo penasaran. Karena hampir satu jam mobil yang ia kendarai belum sampai ke tempat tujuan mereka.

"Masa mas gak pernah ngelewatin jalan ini?" Elena bertanya kembali dengan penasaran.

"Haih boro-boro mas ingat, weekend aja mas jarang jalan-jalan. Capek sayang, mas milih tidur. Kalau libur kadang tidur dari pagi sampai mau malam. Saking capeknya." Keluh Leo.. Memang itu realitanya yang ada sekarang.

"Tidur apa latihan mati mas?" Elena terkekeh pelan.

"Latihan mati El." Leo mencebikkan bibirnya.Elena hanya tertawa melihat ekpresi yang diberikan Leo.

Hampir berjam-jam Leo mendendarai mobilnya, kini akhirnya sampai di salah satu pantai yang ada di Jawa Barat. Elena mengajaknya untuk pergi berlibur ke Pantai Pangandaran. Leo memandang Elena takjub, pantas saja ia harus bekendara berjam-jam, eh ternyata ke luar Jakarta. Elena yang tau jika Leo kesal, ia hanya bisa menahan tawa saja.

Digenggamnya tangan Leo untuk segera masuk ke pantai. Ia sudah tidak sabar untuk bermain menikmati deburan ombak pantai. Cuaca cukup mendukung. Karena pagi itu cuaca terlihat mendung dan tidak terlalu panas.

"Ayolah mas! Jangan pasang muka cemberut. Iya Elena minta maaf. Elena nggak kasih tau lebih dulu kita mau pergi kemana. Tapi apa mas gak pernah pergi sejauh ini?" Tanya Elena menatap Leo dengan lekat.

"Mas mana ada liburan kaya gini sayang. Pergi jauh kalau naik mobil pun paling Hans yang nyetir. Ya mas kamu ini benar-benar kuno, dan benar-benar nggak tau jalan. Jadi mas nyetir tadi cukup melelahkan." Keluh Leo. Mukanya masih tetap saja masam.

"Ah harusnya tadi naik heli saja, kalau mas Elena ajak jalan-jalan tapi malah pasang muka masam seperti itu.''

Elena meninggalkan Leo berjalan sendirian. Ia pura-pura merajuk dan merasa bersalah karena sudah menyusahkan Leonardo. Apa Leo akan tetap bertahan dengan muka masamnya. Atau luluh dengan apa yang Elena lakukan.

Leo yang melihat Elena berjalan mendahuluinya. Langusng saja mempercepat langkah kakinya. Ia harus membuang rasa lelahnya. Tidak ingin merusak momen hari dimana mereka pergi kencan sekaligus liburan pertama menjadi pasangan.

"Jangan jalan duluan. Lihat banyak pasang mata laki-laki lapar yang lihat kecantikan kamu sayang. Iya mas minta maaf. Maafin mas yang sedikit mengeluh. Tapi mas minta, Elena hari ini sama mas hari ini benar-benar enjoy nikmatin weekendnya ya." Leo menggenggam tangan Elena. Diusapnya punggung tangan Elena dengan lembut.

"Iya mas. Let's have fun together." Teriak Elena dengan sumringah.

Senyum manis terbit di bibir Leonardo. Ia harus membuat Elena bahagia meskipun harus leleha mengemudi jalan jauh. Leo tidak ingin melepaskan genggamannya di tangan Elena. Tidak ingin sama sekali untuk melepaskan tangan mungil itu.

Deburan ombak pantai begitu yang begitu menenangkan. Ditambah dengan melihat dua sejoli yang sedang di mabuk kasmaran. Mereka berlarian bak anak kecil di bibir pantai tanpa rasu malu. Biarlah orang lain menganggap apa. Karena kebahagian datang dari kitanya sendiri.

Setelah puas basah-basahan, Elena mengajak Leo untuk duduk di bawah payung pantai yang di bawahnya terdapat kursi tempat mereka bersantai. Dua kelapa muda dan beberapa makanan menjadi pelengkap mereka berdua untuk bersantai. Leo memandang Elena yang begitu mempesona dengan setelan baju pantai yang ia kenakan.

"Jangan lihat Elena kaya gitu mas. Salah baju ya Elena?" Tanya Elena dengan mata menelisik penampilannya. Ia merasa salah baju untuk berangkat ke pantai.

"Nggak salah sayang,itu baju pantai juga kan. Tapi bahu putih kamu jadi tontonan banyak orang. Mas gak rela jadinya." Jawab Leo jujur.

Elena tersenyum. Ia mengeluarkan outer yang sudah dibawa dari rumahnya. Bahu mulunya ia tutupi dengan outer miliknya. Elena tidak mau melihat muka masam Leo karena dirinya.

"Sudah kan. Dress Elena juga panjang sampai mata kaki juga. Apa harus ditutup lagi?" Tanya Elena.

"Hahah enggak El. Udah nggak papa. Asalkan. atas udah tertutup mas senang. Kan Elena milik mas." Leo mengedipkan matanya genit.

"Hih belum resmi jadi suami juga." Elena menyandarkan badannya di kursi santai di bawah payung. Kedua matanya ia pejamkan sambil menikmati semilirnya angin di pantai.

Leo melihat suasana pantai yang begitu ramai di hari libur. Banyak dari mereka yang berlibur dengan keluarga ataupun pasangan. Sudah lama rasanya, Leo tidak pergi ke pantai. Kehidupannya setelah menjadi CEO, hari-hari Leo dihantui dengan pekerjaan.

Kehadiran Elena saat ini membawa hal baru lagi di hidupnya. Setiap hari Leo mendapatkan perhatian lebih dari Elena. Perhatian dari mamanya, diambil alih Elena untuk saat ini. Leo ingin sekali segera mungkin untuk menikahi Elena. Ia ingin dari pagi sampai malam sampai ketemu pagi lagi, Elena selalu bersamanya.

"El, nikah cepet yuk!" Ucap Leo spontan.

"Mas mas, baru aja berapa minggu kita kembali ketemu. Mas kan udah Elena kasih tau. Elena gak mau buru-buru. Mas kan kerjaan juga masih numpuk. Kita pelan-pelan dulu mas. Intinya nanti kita bakal nikah." Elena tersenyum ke arah Leo sambil meminum kelapa mudanya.

"Mas pengen ada yang masakin tiap hari sayang. Ada yang manja-manja mas kalau mas capek kerja." Leo memasang muka memelas.

"Aih mas. Sabar ya. Elena juga nanti masih harus ngasih tugas ke Mahasiswa, buat soal UTS, UAS. Apalgi ini sekarang baru tahun ajaran baru Mahasiswa masuk. Kita pacaran dulu aja gapapa mas. Kalau Elena habis nikah gak bisa langsung ninggalin pekerjaaan Elena. Biarin Elena selesain dulu. Kalau mas bolehin Elena kerja ya kita nikah sekarang nggak papa mas. Tapi mas nggak bolehin Elena kerja. Jadi yaudah kita nikmatin dulu aja hari-hari kita ini." Jelas Elena.

Leo memang tidak menginginkan Elena tetap bekerja ketika sudah menikah. Uangnya sudah sangat cukup untuk menafkahi Elena dan memenuhi apa yang Elena mau. Cukup Elena di rumah. Menjadi istri kesayangan Leo.

Matahari mulai terbenam, Elena mengajak Leo untuk pergi meninggalkan pantai. Rasanya masih kurang waktu mereka untuk bersama. Tapi Elena tidak bisa egois. Mengingat Leo yang memiliki sedikit waktu luang.

"Mas, beli jagung bakar yuk. Kayanya enak tuh!" Elena menarik tangan Leo untuk menghampiri penjual jagung bakar di dekat pantai.

"Iya ayo. Mas juga pengen."

"Mang, jagung bakarnya 4 ya." Ucap Elena kepada sang penjual.

"Oke neng, sebentar."

Elena mengamati penjual jagung bakar yang sedang menyiapkan pesannya. Ia tidak sadar tangannya yang berada di genggaman Leo ia ayunkan ke depan belakang. Leo yang melihat tingkah Elena hanya terkekeh pelan. Benar-benar lucu wanitanya itu.

"Ini neng jagung bakarnya. 40 ribu totalnya." Penjual jagung bakar memberikan bungkusan milik Elena.

Leo langsung segera membayarnya. Ia melihat di dompetnya hanya ada pecahan seratus ribu dan...

"Sisanya bapak ambil. Saya nggak ada uang pas. Makasih ya pak."Leo memberikan uang tersebut kepada penjual jagung bakar.

"Makasih banyak mas. Ini sangat lebih."

Leo hanya tersenyum manis ke arah penjual jagung. Ia merangkul Elena untuk mengajaknya pergi ke mobil. Hari sudah malam dan cuaca juga semakin dingin.

"Mas baik banget sih."

"Berbagi sedikit sayang. Kasihan juga bapaknya. Kebetulan uang mas juga nggak ada pecahan lima puluh ribu. Makasih ya sayang udah buat ide untuk ke pantai. Meskipun capek bawa mobil, tapi mas seneng bisa sama Elena seharian." Leo benar-benar bahagia hari ini.

Elena hanya menganggukkan kepalnya dan tersenyum ke arah Leo.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status