Share

Chapter 4

"Tuan, aku ... aku mau ...."

Kaylee berkali-kali meremas jemarinya karena gugup. Mencoba untuk meyakinkan dirinya, ia menatap Kenzo yang sedang menyandarkan kepalanya di ranjang.

Pria itu bahkan terus memperhatikan Kaylee yang hanya berdiam diri memantung dengan keadaan yang kacau.

"Tuan, aku, aku mau menerima tawarnamu tadi. Aku mau, mau tidur denganmu asal anda membayarku!"

Akhirnya perkataan itu keluar dari bibir Kaylee. Ia masih meremas jemarinya dengan gugup. Tubuhnya bergetar, takut dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

Cukup lama terdiam, tawa Kenzo membuatnya mendongak. Pria Itu menatap sinis dirinya dan melemparkan tatapan mengejek.

"Kamu pikir, tawaran itu masih berlaku sekarang?" jawabnya dengan wajah dingin dan mencemooh.

Kaylee meneteskan air matanya ketika ucapan Kenzo membuatnya khawatir. Jika Kenzo menolaknya, kemana lagi ia harus mencari uang sebanyak itu untuk biaya operasi Axel.

"Tapi, Tuan bukankah anda tadi ...."

"Itu tadi, tidak sekarang. Aku sudah tidak berminat untuk tidur denganmu. Apa kamu tidak melihat di sebelahku sudah ada wanita!"

Wanita bertubuh seksi itu tampak tersenyum mengejek ke arah Kaylee dan mengeratkan pelukannya pada Kenzo.

"Tapi, Tuan aku sangat membutuhkan uang! Aku mohon!" lirih Kaylee mulai frustasi.

"Apa kamu tuli! Aku sudah tidak berminat tidur denganmu! Pergi dan jangan menggangguku!" usir Kenzo mengibaskan tangannya.

Hati Kaylee terasa perih dan sakit. Ia seperti tidak memiliki harga diri, memohon pada seorang pria agar mau membayar kehormatannya. Kaylee berbalik dan melangkahkan kakinya gontai.

"Tunggu!"

Panggilan Kenzo seperti secercah cahaya yang membawanya pada sebuah harapan yang besar.

"Ya, Tuan!" jawab Kaylee tersenyum dengan wajah berbinar.

"Jangan lupa tutup pintunya, dan pergilah!" usir Kenzo kembali.

Kaylee pikir Kenzo memanggilnya karena berubah pikiran, namun pria itu hanya mengucapkan kata yang menurutnya tidak penting. Akhirnya kaylee keluar dengan perasaan yang berkecamuk.

Ia menangis sejadi-jadinya di luar. Meremas dadanya sendiri. "Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?" lirih Kaylee.

Masih terisak disebelah pintu kamar Kenzo. Seketika matanya menangkap sosok pria yang menjadi bosnya. Segera Kaylee melangkahkan kakinya cepat, menghampiri Tuan Smith yang juga baru keluar dari kamar dengan seorang wanita.

"Tuan, Tuan Smith!"

Pria yang sedang merangkul wanita seksi itu pun menolehkan wajahnya. Ia terkejut melihat Kaylee kembali ke club' miliknya.

"Tuan, aku sendang membutuhkan bantuan anda. Aku mohon, Tuan! Tunanganku harus segera di operasi dan membutuhkan biaya 500 juta. Aku mohon Tuan mau menolongku!"

Kaylee terus berbicara tanpa jeda hingga pria yang menjadi bosnya itu terkejut. Mengingat bagaimana tadi Kaylee abai dengan perkataannya, membuat Tuan Smith marah.

"500 juta? Apa kamu sudah gila?"

"Tapi Tuan, aku sedang membutuhkan uang itu sekarang. Aku mohon tolong aku, aku berjanji akan segera melunasinya!"

Tangis Kaylee pecah dan ia berlutut di hadapan atasannya itu. Tak ada yang bisa ia lakukan lagi. Harapannya hanya tinggal Tuan Smith, karena Kenzo sudah menolaknya.

"Tidak, tidak ada uang untukmu. Kembali bekerja atau aku akan memecat 'mu! Kamu sudah membuatku marah, dan mengabaikan perintahku tadi! Jadi jangan bermimpi mendapatkan pinjaman dariku!" jawabnya membuat Kaylee semakin sesak.

"Aku mohon Tuan, sekali saja tolong aku! Aku mohon!" mohon Kaylee namun tak membuat Tuan Smith iba.

"Jangan membuatku marah! Pergilah bekerja, atau kamu ku pecat!" sentaknya berlalu merangkul wanita di sebelahnya.

Kaylee semakin histeris. Ia beranjak dan melangkahkan kakinya gontai. Menyeka air matanya kasar dan mencoba kembali bekerja walaupun pikirannya tetap tidak bisa fokus.

"Axel, maafkan aku! Aku belum bisa mendapatkan uang untuk biaya operasimu!" batinnya ikut menangis.

Kaylee mengambil beberapa botol bir yang di pesan pelanggannya, ia terkejut ketika seorang pria menarik lengannya.

"Aargghh, apa yang anda lakukan?" teriaknya karena hampir saja terjatuh.

"Nona cantik, maukah kamu menemani Om?" tanyanya hingga pasang mata Kaylee terbelalak.

"Sebentar saja. Aku akan membayarmu!" ucap pria itu tersenyum.

Kaylee masih terdiam. Ketika dirinya yang frustasi di hadapakan oleh situasi seperti ini, ia tidak memiliki pilihan lain. Sudah terhitung dua pria yang memberikan tawaran itu, dan satu pria tua yang hendak berniat buruk padanya.

"Baiklah Om, aku mau! Tapi aku mau Om membayarku 500 juta!" ucap Kaylee memberikan penawaran.

Sontak saja ucapannya membuat Om berkumis itu keberatan. Ia menggelengkan kepalanya, "500 juta itu buka uang yang sedikit, Nona! Om hanya mau membayarmu 50 juta!" jawabnya membuat Kaylee gamang.

Jika ia menerima tawaran Om itu, tetap saja ia tidak bisa menutupi biaya operasi Axel. Panggilan pria itu membuatnya tersadar.

"Mau tidak? Kalau tidak mau ya' sudah. Om bisa mencari wanita lain!" jawabnya hendak berlalu.

"Baiklah Om, aku mau. 50 juta!" jawab Kaylee tanpa berpikir kembali.

Setelah ini ia akan memikirkan cara untuk mencari sisa biayanya. Yang terpenting ia memiliki pegangan, walaupun nominalnya sangat jauh dengan yang ia butuhkan saat ini.

Om itu tersenyum senang karena Kaylee menerima tawarannya. Ia menarik lengan Kaylee dan membawanya ke ruangan VVIP.

"Duduklah!" titahnya ketika di ruangan itu hanya ada mereka berdua.

Dengan ragu, Kaylee mendaratkan bokongnya di sofa. Om itu duduk di sebelahnya, dengan tatapan buas hingga Kaylee sedikit menjauhkan tubuhnya.

"Jangan jauh-jauh sayang. Sini mendekat sama Om!" ajaknya menarik lengan Kaylee, namun Kaylee terlihat ragu tapi tidak bisa menolak.

"Om, aku ...."

"Kita main di sini saja. Cepat buka pakaianmu!" titahnya tersenyum menggoda.

Kaylee memeluk tubuhnya, ia menggelengkan kepalanya enggan untuk menuruti pria tua itu.

"Kenapa kamu diam? Cepatlah, setelah ini Om akan membayarmu!"

"Tapi, Om!"

"Lama sekali, aku sudah tidak tahan!"

"Aakhh, Om, jangan Om!" jerit Kaylee ketika pria tua itu menarik kemejanya hingga semua kancingnya terlepas. Mulai mendekatkan wajahnya pada leher Kaylee, namun wanita itu memberontak.

"Jangan, aku mohon! Aarggh, tolong!" teriaknya ketakutan. Ia lupa jika ia ada di sana karena negosiasi yang ia buat bersama Om itu.

Kaylee menahan kepala Om itu agar tidak terus memaksa untuk menciumnya. Namun, pria yang sudah lepas kendali, menatap buas ketika aset milik kaylee yang terhalang penutup dada berwarna hitam itu menyembul membuatnya kepanasan.

Kaylee menangis, dan terus menolak. Beberapa kali ia menjauhkan tubuhnya agar pria itu tak terus menjamahnya.

Brak!

Pintu terbuka tiba-tiba, dan muncullah Kenzo dengan wajah dingin yang dipenuhi aura menakutkan. Suasana ruangan seketika menjadi tegang.

"Apa-apaan ini?" sentak Om itu tidak terima.

Bugh!

Bugh!

"Aargghh, apa yang kamu lakukan? Kenapa memukulku!" pekik Om itu ketika Kenzo memberikan dua pukulan di rahangnya hingga darah mengalir di sudut bibirnya.

Kaylee berlari ke sudut ruangan dan memeluk tubuhnya. Ia menangis sejadi-jadinya karena merasa kotor setelah tubuhnya di sentuh pria tua itu.

"Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Pergi, dan jangan mengganggu wanita itu!"

Tak ingin kembali di pukul, dengan perasaan kesal, Om itu akhirnya keluar. Kini, tinggal 'lah Kenzo dan Kaylee berdua di dalam ruangan.

Kaylee masih menangis dan mencoba mengeratkan kemejanya yang sudah tak memiliki kancing.

"Dasar wanita bodoh! Kamu menolak ku, dan lebih memilih menjual dirimu pada si tua bangka itu!" geram Kenzo merasa terhina karena Kaylee langsung menerima negosiasi Ok tadi.

"Bukankah, bukankah tadi Tuan menolak 'ku!" lirih Kaylee merasa malu.

Kenzo mendekat dan melemparkan jas yang terlampir di tangannya pada Kaylee.

"Tutupi tubuhmu dan ikut aku!" perintahnya berlalu keluar.

Dengan cepat Kaylee memakai jas yang Kenzo berikan agar tubuhnya di bagian depan tidak terekspos. Ia mengekor Kenzo dengan perasaan bingung.

"T-rerima kasih Tuan!" ucap Kaylee membuat langkah Kenzo yang ada di depannya terhenti.

Pria itu menolehkan wajahnya pada Kaylee masih dengan tatapan dingin tanpa ekspresi apapun.

"Semuanya tidak gratis! Kamu harus membayarnya. Untuk kali ini, aku tidak akan melepaskanmu!" jawabnya menyeringai.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status