Share

Kangen dulu (32)

Lalu Lazia menangis di dada Fabio, seperti sedang memeluknya. Menangis dengan kuat, berharap Fabio dengar dan bangun dari tidurnya.

"Lo nangis."

Suara yang membuat Lazia kaget dan berhenti menangis. Lazia melepaskan pelukannya, lalu melihat ke arah Fabio yang sedang tersenyum.

"Siapa juga yang nangis!" cela Zia sebai melap air matan dengan tangannya.

"Udah, nggak bohong sama gue," ucap Fabio tersenyum.

"Nggak," kata Zia sembari memajukan bibirnya.

"Ya udah," balas Fabio.

"Oh iya, ngapain lo ke sini? Bukannya lo sekolah sekarang."

"Gu-gue ... " jawab Zia terbata-bata. Sembari memikirkan kalimat apa yang selanjutnya ingin ia katakan.

"Gue apa," lanjut Fabio tersenyum.

"Ok! Gue ke sini, karena gue mau minta maaf sama lo. Gara-gara gue, lo jadi kaya gini," kata Zia dengan nada sedih.

"Maafin gue, ya!"

"Seharusnya lo nggak usah minta maaf Zia. Karena gue nggak pernah bisa marah sama lo. Gue di ciptain di dunia, buat

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status