Share

Rekan Kerja

"Selamat pagi non"

"Pagi pak Ridwan, oh ya papa ada?"

"Ada non diruangannya, mau saya antar?"

"Gak usah, makasih pak"

"Iya non"

Pagi-pagi sekitar jam 8 pagi Khairana pergi ke kantor papanya untuk menanyakan apa dia pernah berurusan dengan perusahaan Dinata apa tidak.

Tak lupa Aldo juga ikut disampingnya sambil melayang-layang diudara, Khairana merasa heran karna sedari malam Aldo tidur dirumahnya dan sekarang Aldo tak bergeming sedikit pun biasanya dia tak henti-hentinya menggangu Khairana.

Ting!!...

Lift terbuka tepat di ruangan teratas tempat papanya berada, dengan sedikit gugup Khairana masuk kedalam dan memanggil papanya.

"Papa?"

"Hm? Tumben kau kesini Khairana anak papa"

"Yahh Rara kesini cuma mau ngobrol sama papa"

"Papa lagi sibuk sayang, papa harap obrolan mu tidak membuang waktu papa"

"Tentu..."

"Kalau begitu duduklah" ucap Gerald ayah Khairana yang gila kerja itu.

"Langsung saja, kau mau membicarakan apa? Sepertinya sangat penting sampai kau harus datang ke kantor papa"

"Begini... Apa papa tau perusahaan Dinata?" Gerald seketika berhenti mengetik dilaptopnya dan mulai menatap Khairana dengan tatapan terkejut.

"Dari mana kau tau perusahaan itu?"

"Disekolahku ada kakak kelas yang dulu bersekolah disana dan akhiran namanya itu Dinata, ku pikir papa mengenal nama itu karna dulu Rara pernah mendengar papa rapat dirumah dengan pak Dinata yang papa sebut waktu itu"

"Itu gak penting, kenapa tiba-tiba nanya itu sih"

"Rara kan cuma tanya pa"

Gerald terdiam kala mendengar perkataan Khairana, begitu juga Khairana yang ikut terdiam dan menunduk takut papanya memarahinya karna menanyakan hal ini.

Beberapa menit mereka bungkam akhirnya Gerald memecah kesunyian dan memilih untuk menceritakan semuanya.

"Dia rekan kerja papa"

"Hah?"

"Iya, dia rekan kerja papa, dia dan papa bertemu saat sama-sama rapat dibali dulu dan kami berdua berkenalan ternyata perusahaannya tak jauh dari sini dan kami memutuskan untuk kerja sama"

Khairana terdiam dan dengan seksama mendengarkan papanya bercerita, begitu juga Aldo yang masih setia disampingnya dengan wajah serius dia mendengarkan.

"Sampai suatu hari, dia menghianati papa.. saham yang papa tanam padanya hangus tak tersisa, papa sangat marah ternyata dia hanya memanfaatkan kekayaan perusahaan ini untuk mengobati perusahaannya yang terancam bangkrut"

"Apa teman papa itu punya anak?"

"Ya, setau papa dia punya anak laki-laki yang bernama... Aldo dan Aldi"

"Apa!? Aldo dan Aldi? Teman papa punya 2 putra?"

"Iya, mereka kembar setau papa Aldo kakak dari Aldi meninggal tapi ntahlah mungkin masih koma di rumah sakit"

"Koma?! Lalu adiknya Aldi? Dimana dia?"

"Papa gak tau sayang sejak itu perusahaan mereka tak pernah berhubungan dengan papa lagi dan si kembar Aldo Aldi tak pernah terdengar lagi"

Khairana terdiam sekilas dia melihat kearah Aldo yang memasang wajah terkejut, setelah mendengar semuanya Khairana memutuskan untuk berpamitan pulang pada papanya.

"Yasudah makasih sudah cerita ke Rara pa, Rara pulang dulu ya"

"Hati-hati dijalan sayang, jangan keluyuran terlalu jauh"

"Iya pa" ucap Khairana sambil berjalan memasuki lift dengan Aldo yang terbang disampingnya.

"Maaf nak, belum saatnya kau tau..."

***

"Kakak dengar kan apa kata papa tadi? Jadi kakak punya kembaran?"

"Mungkin iya, sekilas saat dia menyebut nama itu ingatanku mulai masuk kembali perlahan"

"Kemungkinan kakak belum mati tapi koma, bagaimana bisa kakak jauh dari raga kakak dan rumah sakit mana yang merawat kakak... Rara harus kasih tau Riri sekarang" tukas Khairana sambil mengeluarkan ponselnya dan segera menelpon Riani.

"Hallo? Riri!!"

"Iya Ra kenapa?"

"Dateng kerumah Rara sekarang!! Gak pake lama Rara ada berita buat Riri!!"

"Lah? Oke-oke aku kesana sekarang"

Khairana menutup telponnya dan segera masuk ke mobil pribadinya untuk pulang kembali kerumah.

Sesampainya dirumah terlihat Rianti sudah menunggu dia didepan rumah.

"Kenapa Riri gak masuk duluan?"

"Gak apa-apa aku kira kamu ada diluar ternyata bener jadi aku diluar tunggu kamu"

"Yaudah ayo masuk!!" Ucap Khairana sambil menarik tangan Riani kedalam.

"Bi Ira buatkan minum ya kekamar Rara!!"

"Baik non"

Setelah dikamar Khairana menceritakan semua yang dia dapat dari Gerald papanya.

Riani terkejut karna ternyata Aldo itu kembar tapi saat pertama mereka melihat absen sekolah hanya ada nama Aldo disana tidak ada nama Aldi.

Semua semakin membingungkan, pertama-tama untuk mengetahui detail kejadiannya Khairana dan Riani harus mencari dimana kembaran Aldo sekarang berada.

Tak lama saat sedang serius berbincang Aldo memasuki tubuh Khairana dan mulai berbicara dengan Riani.

"Lo masuk tubuh orang tanpa izin mulu napa dah"

"Ah dia juga kayanya gak masalah tuh"

"Jadi gimana nih? Apa yang lo inget waktu denger cerita itu?"

"Gue cuma liat sekilas ingatan gue sama dia, kita main sama-sama waktu kecil dan dia sering manggil gue dengan sebutan kak Al, kalau gue manggil dia didi"

"Terus?"

"Mungkin alasan lo berdua gak nemu nama dia disekolah itu karna dia sama gue beda sekolah"

"Hah? Beda sekolah? Pantesan kagak ada, kenapa harus beda sekolah coba"

"Gue gak tau pasti, tapi mungkin cuma gue yang lulus masuk ke sekolah itu dan terpaksa Aldi harus masuk ke sekolah lain"

"Susah dong"

"Pusing juga gue mikirinnya, cuma segitu yang gue inget"

"Hah yaudah sana pergi hush hush"

"Ngusir lo anjir"

"Lo ada ditubuh sahabat gue mending lo pergi biar gue sama rara yang urus"

"Bener nih? Kalau ada apa-apa kasih tau gue"

"Iya bawel, baru kali ini gue ngobrol sama demit sekalinya ngobrol bawel banget demitnya"

"Gue udah bilang gue bukan demit!!"

"Ya ya terserah, udah sana"

"Awas lo kalau gue bisa hidup lagi gue abisin lo"

"Emang gue bakal takut sama ancaman lo?"

"Ish nyebelin, awas lo"

Aldo langsung keluar dari tubuh Khairana, Khairana yang bingung mendapati Aldo sudah tidak ada di kamarnya bertanya pada Rianti kemana dia pergi.

"Kak Aldo kok gak ada?"

"Dia pergi"

"Kok malah pergi sih"

"Udahlah biarin aja, jadi ini gimana rencananya? Mau ke perusahaan dia dulu terus nanyain soal Aldo biar kita bisa tau dirumah sakit mana dia dirawat apa gimana?"

"Riri pinter banget, itu juga yang Rara pikirin hehe kita sehati banget ya"

"Hoho iya dong harus, mau besok atau sekarang? Masih ada waktu banyak nih"

"Sekarang aja deh"

"Yaudah pertama kita cari lokasi nya dulu"

"Kata papa perusahaannya gak jauh dari perusahaan papa, kita keliling aja"

"Oke deh"

Khairana dan Riani mulai berangkat menggunakan mobil yang dikendarai oleh Riani.

Ya, Riani sudah bisa mengendarai mobil jadi supir pribadi Khairana diizinkan untuk berehat dirumah saja.

Sepanjang jalan mereka melihat gedung-gedung berjejer dan bertanya pada orang-orang dimana letak perusahaan Dinata berada.

Tapi bak ditelan bumi perusahaan itu tidak ditemukan, bahkan orang-orang yang mereka tanyai tidak tau perusahaan apa itu.

Khairana dan Riani merasa aneh kenapa orang-orang tidak tau soal perusahaan itu, apa perusahaan itu bangkrut? Tapi dana sekolah masih berjalan, apa seseorang menyembunyikan perusahaan itu? Segudang pertanyaan bertumpuk dikepala mereka menunggu untuk ada yang menjawabnya.

To be continue...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status