Share

Pertemuan

"Gelangnya bagus, tapi apa benar ini bisa membuatku berbicara dengan makhluk halus ya" ucap Riani sambil memperhatikan terus gelang miliknya.

"Kan ada gue disini lo bisa ngobrol sama gue sekarang tanpa perantara tubuh Khairana lagi" 

"Hah!? Gue bisa denger suara lo anjir!! Jadi ini suara asli lo ya kamvret!!"

"Anjir dia malah kesel denger suara gue"

"Haha Riri ada ada aja" 

Setelah mendapat gelang ajaib dari cenayang Iriana, mereka bergegas untuk pulang.

Saat ditengah perjalanan mereka sempat membicarakan kembaran Aldo didalam mobil, tiba-tiba saja Aldo berteriak membuat Riani juga Khairana terkejut dan memberhentikan mobilnya mendadak.

"K-kak Aldo!? Kakak kenapa?!"

"Dia kenapa Ra kok teriak teriak gitu"

"Gak tau nih Riri, kak Aldo megang kepalanya sendiri, aduh kak kenapa sih"

"Huwaarrrggghhh!!!!" Aldo berteriak sembari memegang kepalanya seperti sedang menahan rasa sakit.

Riani menutup kedua telinganya karena dia tak bisa melihat keadaan Aldo jadi dia tak bisa berbuat banyak, sedangkan Khairana mencoba untuk menenangkan Aldo dengan kata-kata.

Beberapa menit kemudian Aldo berhenti berteriak dan pingsan didalam mobil, Khairana memutuskan untuk membawanya kembali kerumahnya sampai dia bisa sadar.

****

"Ughh..."

"Kak Aldo?! Kakak udah sadar!?"

"Ugh... Dimana aku?"

"Ini dikamar Rara, Riani juga masih ada disini"

"Kepalaku... Pusing"

"Kakak kenapa sih? Tadi dimobil kakak berteriak kencang sekali"

"G-gue... Gue liat kilasan balik"

"Kilasan balik?"

"Iya, gue koma! Gue koma dirumah sakit dan sampai sekarang masih belum bisa bangun karena jiwa gue ada disini!" Tukas Aldo membuat Khairana serta Riani kaget mendengar penjelasan darinya.

"Terus lo inget dimana rumah sakit yang nampung raga lo?" Tanya Riani.

"Nggak... Gue gak inget"

"Gimana caranya kita bisa nyari rumah sakitnya kalau kak Aldo gak inget" Ketiganya berpikir keras bagaimana caranya mereka bisa mencari rumah sakit yang menampung raga Aldo.

Untuk beberapa menit mereka terdiam tanpa mengeluarkan suara mereka masing-masing, sampai akhirnya Khairana memecahkan kesunyian diantara mereka.

"Kita harus cari kembaran kak Aldo!"

"Apa?"

"Iya kita harus cari tau kembaran kak Aldo, siapa tau dia tau lokasi rumah sakit yang merawat kak Aldo"

"Emang gampang? Kemarin aja kita nyari perusahaan mereka gak nemu Ra"

"Iya Rara tau tapi apa salahnya kita berusaha kan! Rara akan cari di sosial media dan bertanya pada papa"

"Gak akan menimbulkan kecurigaan tuh kalau tanya ke papamu?"

"Rara akan berusaha menyembunyikannya kok, kak Aldo ikut kan?"

"Tentu"

"Baiklah, percuma aku berdebat denganmu Ra"

"Hehehe"

Setelah memutuskan untuk mencari kembaran Aldo nanti Khairana tentunya akan mengabari papanya terlebih dahulu sebelum pergi kesana.

Riani akan menemaninya kesana hanya untuk berjaga-jaga kalau Khairana kesulitan berbicara dengan papanya Riani lah yang akan membantunya menjelaskan semuanya.

Aldo terdiam, dan kembali merenung memikirkan kejadian yang baru saja ia alami saat pingsan tadi dia melihat sebuah lorong rumah sakit yang sepi sekali tak ada orang ataupun staf rumah sakit yang berkeliaran, hanya ada dirinya di sana.

Dia berjalan mengikuti cahaya yang mengarahkannya untuk pergi ke suatu ruangan, dan sampailah dia diruangan yang bernama ruang delima.

Aldo masuk kedalam sana dan menemukan dirinya sedang terbaring lemah, selang-selang terpasang di tubuhnya begitu juga infus yang terpasang dikanan dan kiri tangannya.

Terkejut melihat dirinya yang masih hidup namun mengalami koma itu Aldo dengan rasa penasarannya dia mendekati tubuhnya tapi seketika cahaya putih bersinar terang membuatnya tak bisa melihat sekitar dan akhirnya terbangun, cukup aneh untuk seorang makhluk halus Aldo bisa pingsan tapi ternyata Aldo adalah jiwa yang terlepas dari raganya.

"Kak Aldo?"

"Hah? Iya kenapa?"

"Kakak mau nginep disini?"

"Hmm.... Sepertinya tidak, gue pergi aja ke sekolah untuk menenangkan pikiran"

"Yasudah deh, Riani? Mau nginep dirumah Rara?"

"Pengennya sih gitu, tapi aku belum izin ke orang tua Ra"

"Kalau gitu minta izin dulu, Rara kesepian nih"

"Oke deh, boleh minjam mobilmu kan? Aku beres-beres bajuku dulu nanti balik kesini"

"Oke!"

Riani memutuskan untuk menginap dirumah Khairana dan dia pulang sebentar untuk mengambil baju tidurnya.

Begitu juga Aldo yang mulai berpamitan pada Khairana untuk pergi ke sekolah sementara waktu.

Skip time>>

"Malam ini kita mau ngapain ya Ra"

"Ntahlah, Rara gak pernah ngajak orang nginep disini dan Riri adalah orang pertama yang menemani Rara dirumah" ucap Khairana sembari tersenyum lebar.

"Benarkah? Wahh aku tersanjung hehe"

Saat sedang asik mengobrol tiba-tiba Bi ira berteriak pada Khairana kalau mamanya pulang dari luar negri.

"Non Rara!!! Nyonya sudah pulang!" 

"Hah!? Mama!?"

"Mama mu baru pulang ya? Beliau kerja dimana?"

"Mama kerja diluar negri dan akan pulang setiap 3 bulan sekali, ayo turun kuperkenalkan mama pada Riri!" Tukas Khairana seraya menarik lengan Riani untuk turun kebawah.

Sesampainya dibawah terlihat seorang wanita separuh baya yang terlihat awet muda tidak seperti wanita paruh baya umunya.

Wanita yang tinggi semampai dengan rambut sebahu yang sangat hitam legam juga pakaian kerja yang anggun semakin membuat wanita itu cantik, Rianti tak menyangka kalau mamanya Khairana akan secantik ini wajar saja kalau Khairana juga cantik.

"Mama!"

"Ah anakku Khairana, kemari sayang mama kangen banget sama Rara!" Ucap Yunita mama Khairana.

"Rara juga kangen mama!" Mereka berpelukan sejenak dan Khairana memperkenalkan Riani kepada mamanya.

"Ma kenalkan ini Riani sahabat Rara"

"Salam kenal Tante" ucap Riani sopan sembari membungkukkan badannya.

"Wahh sopan sekali, salam kenal saya Yunita, Yunita adinda kusuma panggil aja Tante Nita ya"

"Iya Tante Nita"

"Riani ini menginap disini ya?" Tanya Yunita.

"Iya ma Riri nemenin Rara malam ini"

"Begitu ya, bagus deh kita makan diluar yuk"

"Tapi apa mama gak cape? Baru pulang tapi langsung jalan keluar lagi"

"Nggak kok sayang, kan kita ada tamu jadi kita makan diluar aja yuk bi ira jaga rumah ya kalau mau makan seperti biasa aja masak apa yang ada di kulkas, bahan makanan masih penuh? Nanti biar saya yang belanja sama anak-anak"

"Tinggal dikit sih nyonya, tadinya besok saya akan belanja"

"Yasudah biar saya aja yang belanja bibi abisin aja sisa bahan yang tersisa sekalian makan malam ya"

"Baik nyonya"

"Nah girl siap-siap sana mama juga mau ganti baju dulu"

"Iya ma, ayo Riri!"

Khairana dan Riani kembali kekamar dan mengganti pakaian mereka menjadi outfit untuk jalan-jalan.

Tapi karna diluar sangat dingin berhubung sudah malam juga mereka memutuskan untuk mengenakan jaket keluar, saat sudah selesai berganti pakaian mereka pun keluar dan menunggu Yunita selesai mengganti pakaiannya.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Yunita keluar dengan setelah santai tapi tak meninggalkan kesan anggunnya, Yunita sangat ramah membuat siapapun yang mengenalnya akan nyaman.

Khairana bercerita kalau mamanya saat sedang berhadapan dengan sesama wanita memang ramah sekali lagi saat berhadapan dengan lelaki yang mencoba menggodanya pasti sikapnya akan berubah drastis.

Mereka pun menaiki mobil dan berencana untuk makan malam terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka pergi ke mall untuk belanja bahan makanan disana.

To be continue....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status