"Kau pikir aku akan diam saja, aku tidak membiarkan perempuan mana pun bisa menggantikan posisi ku di hati mu sayang" ucap Nari sembari menatap foto nya dengan Lee Kwon di layar hp nya.
Sudah satu bulan setengah Nari meninggalkan Korea dan tinggal di Taiwan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Perempuan itu tidak hanya fokus menyelesaikan pekerjaannya tapi juga tengah menyusun rencana untuk bisa memiliki Lee Kwon.
"Aku yakin kemunculan berita ini di Korea akan mengangkat nama mu sebagai wartawan" ucap Nari melalui telpon pada teman sekolahnya dulu yang kini berprofesi sebagai seorang wartawan di salah satu stasiun tv ternama di Korea.
"Haha, aku tidak percaya dengan siapa aku bicara sekarang, benarkah kamu Nari teman smp ku dulu" ucap Nana disambungan telpon.
Nari terlihat memainkan rambut panjangnya dengan senyuman licik mendengar perkataan dari Nana. Perempuan itu tak mempedulikan opini teman lama nya tentang dirinya yang sekarang.
Hai, saya sebagai menulis berharap mendapat masukan dari para pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk membaca karya saya. Saya menerima kritik dan saran dengan senang hati dari anda semua, untuk perbaikan tulisan saya ke depannya. Terima kasih atas dukungannya pada cerita ini.
"Naveah sudah lama kita tidak berbincang seperti ini" ucap Dongman yang tengah berada di ruang tamu di ruang kerja Naveah. "Benarkah?, mungkin karena Hyung terlalu banyak aktivitas di luar" ucap Naveah sembari meminum teh. "Aku ingat betul kita terakhir berbincang santai saat ulang tahun mu, berarti hampir satu bulan lebih kita tidak bertemu ya" Dongman mengingatkan Naveah. "Apakah ini benar-benar hyung yang aku kenal?, aku tidak menyangka hyung bisa mengingat dengan detail kapan terakhir kali kita bertemu" ucap Naveah heran. "Tidak ada hal yang aku lupakan kalau ada hubungannya dengan diri mu Naveah" ucapan Lee Kwon mengagetkan Naveah. "Sejak kapan orang di depan ku ini belajar menggombali aku seperti ini" gurau Naveah. "Aku tidak tahu, mungkin sejak kita sudah lama tidak bertemu" ucap Dongman santai sembari menatap Naveah yang duduk di depannya. "Haha, dasar!" Naveah tidak kuasa menahan tawa nya. "Habis aku liha
Hari ini adalah hari anniversary pernikahan Lee Kwon dan Naveah yang kedua. Sejak menikah mereka memang tidak tinggal di rumah yang sama. Lee Kwon sibuk dengan perusahaan IT nya sedangkan Naveah masih sibuk membantu TF Group milik Mr. Lee yang tidak lain adalah kakek Lee Kwon. Sebagai menantu yang baik Naveah sering menghabiskan waktu liburnya bersama keluarga Lee.Kim Solmi ibu dari Lee Kwon sangat menyayangi Naveah, Solmi sering kali mengunjungi apartemen menantunya dan membawakan makanan untuk Naveah. Lee Kwon dan Naveah sudah sepakat dalam pernikahannya untuk tidak saling mencampuri urusan pribadi masing-masing tapi kalau menyangkut keluarga mereka akan tetap saling bekerja sama. Sama seperti tahun sebelumnya hari anniversary pernikahan Lee Kwon dan Naveah dirayakan dengan makan malam bersama. Solmi sudah mengatur segalanya untuk Lee Kwon dan Naveah.“Putri cantik ku Ibu sudah menyiapkan baju untuk acara Anniversary pernikahan kalian, hari ini Ibu berku
“Kamu duduk di sini tidak perlu ke dapur biar aku yang mengmbilkan makanan dan air minumnya” kata Naveah sambil membantu Lee Kwon duduk di sofa ruang tamu.Tidak berapa lama Naveah datang sambil membawa air minum dan juga terlur goreng yang sudah dia masak barusan.“Makan ini untuk memulihkan tenaga mu” Naveah memberikan piring berisi telur goreng pada Lee Kwon. Ekspresi pria itu tampak berubah melihat masakan yang diberikan Naveah pada nya. Pria itu tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk tertawa.“Haha, kamu ini memang lucu Naveah ini baru pertama kalinya dalam hidup ku dimasakin telur saat sakit padahal pada umumnya orang sakit dibuatkan bubur” Lee Kwon mengejek Naveah sambil memegangi piring berisikan telur goreng.“Kalau tidak mau jangan dimakan, tuan muda kalau saja saya tahu bagaimana memasak bubur pasti sudah saya lakukan” Naveah mencoba merebut piring berisi telur yang dipegang Lee Kwon.
Jam sepuluh siang Naveah dan Lee Kwon bersiap untuk berangkat menuju bandara. Hari ini rencananya mereka berdua akan di antar pak Kim. Naveah sudah berada di loby apartemen untuk menunggu Lee Kwon, tidak banyak yang dibawa Naveah untuk berlibur kali ini. Dia hanya membawa 1 koper kecil berisi empat baju, empat celana panjang, dan 2 set piyama. Perempuan itu sudah mengambil Hp beserta tasnya dari apartemen Lee Kwon sebelum turun ke Loby apartemen.“Ibu aku akan berangkat bersama Lee ke Kwon ke Thailand siang ini, maaf minggu ini belum sempat ke rumah Ibu” bunyi pesan Naveah ke Ibu mertuanya.“Oke sayang selamat bersenang-senang” bunyi pesan masuk dari Ibu mertuanya.Tidak terasa empat puluh lima menit Naveah menunggu Lee Kwon di loby karena terlalu lama akhirnya Naveah kembali naik ke lantai 11 menuju apartemen Lee Kwon. Pintu lift terbuka, saat Naveah akan melangkan kakinya ke apartemen Lee Kwon ia melihat Lee Kwon sedang berpelukan denga
Siang nanti sekitar jam sembilan biro perjalanan wisata akan menjemput Naveah. Jadwal kunjungan ke berbagai tempat sudah Naveah ia terima dari Anneth sejak ia sampai di Thailand. Naveah benar-benar memanfaatkan waktu liburannya untuk menyenangkan diri dan menghilangkan penat kerja.“Ibu aku sudah sampai Thailand kemarin” tulis Naveah pada laman instagramnya sambil menandai instagram ibu mertuanya.Kalau sesuai jadwal Naveah baru sampai hotel lagi sekitar jam delapan malam, ia mempersiapkan perbekalan berupa power bank karena takutnya baterai Hp nya habis saat ia gunakan untuk mengabadikan foto dan video liburannya. Selesai sarapan Naveah menuju loby hotel tempatnya menginap, mobil biro wisata sudah stand by untuk mengantarnya jalan-jalan ke berbagai tempat hari ini.Tempat pertama yang akan Naveah kunjungi adalah Wat saket. Wat Saket sendiri merupakan sebuah kuil Budha yang dikenal dengan sebutan gunung emas, dari tempat ini Naveah bisa melihat keindahan sek
Pukul enam sore pesawat yang ditumpangi Navaeah mendarat di Korea, dia langsung ke rumah mertuanya sesampainya di bandara dengan diantar oleh sopir pribadinya. Dua jam di rumah Ibu mertuanya Naveah pamit pulang karena Naveah perlu melakukan banyak persiapan untuk acara pertemuan besok dengan W Company."Ibu Naveah pulang dulu ya" Naveah pamit sambil memeluk Ibu mertuanya yang mengantar perempuan itu sampai depan pintu."Hati-hati sayang, sering-seringlah main ke sini" pesan Ibu mertua pada Naveah.Naveah masuk ke dalam mobil, melambaikan tangan pada Ibu mertuanya. Mobil mulai melaju meninggalkan rumah Ibu Lee Kwon. Jam sepuluh malam Naveah sampai di gedung apartemennya, dia turun dari mobil dan bersiap memasuki loby apartemen. Naveah tidak menyangka dia akan bertemu dengan Dongman, cinta pertamanya saat SMA.Dongman adalah kakak kelas Naveah yang terkenal cerdas, tampan dan punya perilaku yang baik sehingga banyak diidolakan oleh siswi-siswi di SMA nya du
"Baik kakek, kami akan segera ke sana" Lee Kwon mengakhiri telpon dari kakeknya.Setelah menerima telp Lee Kwon tidak masuk ke dalam apartemennya melainkan turun ke lantai 10 untuk bertemu dengan Naveah. Ting-tong, ting-tong suara bel berbunyi di apartemen Naveah, Naveah bergegas melihat siapa tamu yang berkunjung ke apartemennya melalui layar monitor di dekat pintu.“Kenapa lagi sih ini” Naveah menggerutu dalam hati. Naveah pun membukakan pintu untuk Lee Kwon.“Ada apa?, Kenapa tiba-tiba datang kes sini?" tanya Naveah pada Lee kwon dengan sewot.“Aku tidak ada waktu untuk menjelaskannya sekarang, ayo ikut aku” ajak Lee Kwon sambil menggandeng tangan Naveah.“Sebentar, jangan seperti ini jelaskan dulu kita mau kemana, kamu tidak lihat aku hanya memakai kaos dan celana ¾ seperti ini?"Naveah menghentikan langkah Lee Kwon.“Ah, maaf aku benar-benar buru-buru, kalau begitu kamu bisa berganti pakai
Jam menunjukan pukul sembilan pagi, Naveah masih tertidur pulas di kamarnya. Tirai jendela masih tertutup rapat sehingga cahaya yang biasanya masuk melewati kaca-kaca jendela tidak bisa masuk karena terhalang oleh tirai cendela. Sabtu pagi biasanya Naveah sudah produktif menjalankan aktivitas dengan olahraga seperti jogging di taman dekat apartemen ataupun belajar memasak tapi karena kesibukan rapat sampai malam membuat Naveah memilih untuk tidur.Kamar Naveah berada di lantai dua apartemen, di dalam kamarnya terdapat beberapa ruangan seperti ruang membaca, kamar mandi, dan juga ruang ganti. Ruang baca adalah tempat favorit Naveah setelah balkon. Naveah sering menghabiskan waktunya dengan membaca buku kisah orang-orang sukses, buku investasi, buku mengelola keuangan ataupun novel ringan yang tidak terlalu berat untuk dibaca saat libur. Paling tidak dalam satu tahun Naveah bisa membaca 12-15 judul buku.Terlahir dengan keterbatasan finansial membuat Na