Sesungguhnya pria itu sangat ingin ke kamar Elliona dan melihat wanita itu. Namun egonya mengatakan bahwa kemarahan Elliona belum surut sepenuhnya, hingga membuatnya membuang mentah- mentah keinginannya ini
“Arghh..wanita sialan itu benar- benar membuatku pusing” gerutunya dan mengacak- acak rambut hitamnya
Elliona memutar bola matanya jengah, pria ini sangat tahu bagaimana mengambil keuntungan dari orang yang tak berdaya. Cih, pantas saja ia kaya maki Elliona dalam hatinya. Namun 5 detik kemudian Elliona tersenyum jail dan melingkarkan tangannya dileher William
“Jangan macam- macam William Andersson Kim !” desis Elliona dan menatap nyalang kearah William
Alex hanya bisa menelan ludahnya kasar, memang semua itu adalah salahnya. Kesalahan terbesarnya, termakan rayuan seorang wanita dan membuat wanita yang paling berharga dihidupnya pergi meninggalkannya. Ia tidak bisa mengelak semua perkataan Elliona, hingga membuat wanita itu akhirnya membencinya ah tidak membencinya. Jika Elliona memang membencinya ia tidak akan memanggilnya dengan nama kesayangan yang Elliona berikan untuknya. Ia hanya berusaha memperbaikinya, memperbaiki semuanya. Jika masih diberi kesempatan ia akan gunakan itu sebaik-baik
“Apa ?” pekik Elliona yang terkejut dengan perkataan WilliamWilliam mengerjapkan matanya berkali- kali “Ak..aku” pria itu tampak terkejut pula dengan perkataannya. Ia tidak sadar dengan apa yang telah ia ucapkan“Kau mencintaiku ?” Ellionapun memicingkan matanya menatap William. M
BRAKElliona membanting pintu kamarnya begitu memasuki ruangan itu. Wanita itu yang sejak ucapan pemberkatan tadi begitu menahan rasa kesalnya. Sungguh hatinya benar-benar dongkol, cih bagaimana ia bisa ditipu dengan pria gila itu. Elliona mengusap-usap rambutnya yang masih disanggul
William sedang mandi dan Elliona saat ini sedang berada di dapur, ia membuat sebuah coklat hangat. Ya sejak malam itu, malam pertengkaran hebat dirinya dan William, suaminya dengan keras melarangnya meminum coklat dingin di pagi dan malam hari dengan alasan kesehatan. Jadi, inilah kebiasaannya sekarang secangkir coklat hangat di pagi hari“Nyonya” panggil ahjumma pada Elliona
Tubuh Elliona menegang kaku mendengar lontaran kalimat menyakitkan dari nenek William, sesak mendadak menyeruak di dadanya. Rahangnya menggerass, matanya mulai memanas. Tidak, ia tidak boleh lemah saat ini. “Ye ...yeah ! kau benar nek. Aku memanglah wanita jalang, seorang wanita rendahan. Dan aku sangat tahu siapa diriku” ucap Elliona dengan tenggorokan yang serasa tercekik
Binggo, tebakan William tak meleset seratus persen. Bahwa istrinya kembali menguras kantongnya dalam- dalam. Ia berbelanja bak orang kerasukan, niat sekali membuatnya jatuh miskin. William hanya mampu pura-pura tersenyum manis ketika Elliona bertanya bolehkah ia membeli ini ? dan tersenyum masam ketika wanitanya itu berbalik dan mengeluarkan blackcardnyaNamun ia bisa apa ! karna dirinyalah yang menawarkan pada istrinya itu bagaimana membuat moodnya membaik. Jika memang ini adalah salah satu cara membuat istrinya kembali menjadi kelin