Share

11. Nasi Padang.

Zura merasakan jantungnya berdenyut lebih kencang mendengar bisikan Edric yang begitu persis di telinganya. Dia menegakkan kembali punggungnya dengan tempo yang wajar, karena Calvin masih menunggu jawaban atas pertanyaannya : 'Dia (Edric) bilang apa?'

"Dia hanya mengigau dan dia sudah tertidur," jawab Zura. Berusaha membuat Calvin tidak khawatir. Kenyataannya memang Edric terlihat kembali tenang setelah bisikan terakhirnya.

Sial. Dia tidur tenang, aku yang berdebar. Zura mengumpat dalam dirinya sendiri. Dibuangnya pandang ke arah jendela mobil. Debar-debar di dalam dadanya sekarang ini persis seperti debaran saat pertama kali Edric sering menggodanya di kantor dulu. Saat sang bos mulai menunjukkan perhatian lebih yang tidak pernah dia duga.

Hufffff. Semakin sesak dadanya mengingat hal tersebut. Karena pikiran Zura sudah langsung melompat ke satu tahun setelahnya. Saat Edric tiba-tiba membuangnya karena sebuah perjodohan.

Kedua mata Zura tidak dapat berboh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Genovanie Yenpi Lim
d tunggu up thor
goodnovel comment avatar
Christina
nah loh terwakilkan lagi kedua klo oleh radesh. tapi radesh perhatikan zura juga loh, dia sampai ingat pesanan zura juga.. apa yg selama Ini yg membantu zura radesh..
goodnovel comment avatar
Neng Onyon
menu naspad kesukuan sy itu.. haha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status