Share

Bab 110

Saat ini, suara dering ponsel yang tiba-tiba langsung memecah suasana ambigu di antara keduanya.

Sergio mengerutkan kening, bertanya-tanya siapa yang menelepon selarut ini.

Saat dia melihat identitas penelepon, wajahnya langsung berubah muram.

Hazel memperhatikan wajah muram Sergio dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Om, siapa yang menelepon? Om nggak mau jawab?"

Sergio awalnya tidak ingin menjawab panggilan itu. Namun setelah memikirkannya, dia menekan tombol jawab.

"Ada apa?"

Suaranya yang memang sudah dingin, saat ini seakan diliputi lapisan es, membuat siapa pun yang mendengarnya langsung bergetar.

Siapa pun tahu bahwa dia sedang marah.

Namun, Irma yang berada di seberang telepon tidak menyadari akan hal ini.

Dia panik, menjawab dengan suara gemetar dan sambil menangis, "Gawat, Sergio. Erlina mau bunuh diri!"

"Terus?"

Nada suara Sergio sangat dingin.

Suara Irma terdengar mendesak dan dia mengulanginya lagi, "Erlina, Erlina keponakanku! Dia mengiris pergelangan tangannya dan ingin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status