Share

Rencana Lawan Rencana

Gadis itu tersentak mendengar suara ayahnya yang begitu lemah.

Faleesha segera mendekat dan Emily dengan sigap berjaga di depan pintu kamar.

“Kamu pulang, Nak.”

Tangan keriput itu kini membelai lembut wajah sang putri.

“Ya, Papa. Aku di sini,” balas Faleesha.

“Kamu tidak akan pergi lagi ‘kan?”

Deg.

Hati Faleesha mendadak nyeri. Dia tahu tidak akan bisa menemani ayahnya lagi seperti dulu.

Sanders tidak akan membiarkannya bebas sebelum targetnya terpenuhi.

“Papa, ada kerjaan yang harus-”

“Baiklah, Sayang. Papa mengerti,” pungkas Fahaz.

Dia sudah bisa menebak jawaban Faleesha.

Rasa sakit hati putrinya belum juga sembuh. Memang pria paruh baya itu tidak pernah tahu bagaimana perasaan Faleesha.

Fahaz sudah berjanji tidak akan memaksakan kehendak Faleesha lagi.

Sakit yang dia derita seolah teguran dari Tuhan karena keegoisannya.

“Maafkan aku, Pa. Tapi, Faleesha janji, akan kembali secepatnya ke rumah.”

“Benarkah itu?”

Netra Fahaz seketika berkaca-kaca. Masih ada harapan unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status